Singgah di Semarang Jangan Lupa Mampir Beli Oleh-oleh Seperti Ini di Pasar Kriya Tuntang
Singgah di Semarang, jangan lupa mampir beli oleh-oleh di Pasar Kriya Tuntang di Ungaran, Semarang.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Untuk kesekian kalinya, Lestari (38) mampir di deretan kios pedagang kaki lima (PKL) di di Desa Lopait, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Dia terlihat serius memilih bunga-bunga imitasi beraneka warna dan bentuk.
"Bunga imitasi di sini menarik dan cocok dipajang di rumah. Apalagi, ada pot dari bambu juga yang bisa jadi pelengkap. Sudah banyak yang saya beli dari sini," ujar warga Jekulo, Kabupaten Kudus, tersebut.
Lestari sering mampir ke kios-kios yang menjajakan hasil kerajinan masyarakat tersebut seusai berkunjung dari rumah orangtua di Kabupaten Sragen.
Aneka mainan anak dijajakan di Pasar Kriya Tuntang di Kabupaten Semarang. - TRIBUN JATENG/ SYOFRI KURNIAWAN
Tak hanya bunga imitasi, dia juga sering berburu perlengkapan memasak atau alat dapur yang tersedia.
Pusat kerajinan yang menjual hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu memang tak pernah sepi pembeli.
Apalagi, tempat yang juga disebut Pasar Kriya Tuntang itu berada di jalur utama Semarang-Solo.
Di tempat ini, pedagang menjual beragam barang. Mulai perlengkapan dapur berupa wajan, dandang, panci, juga cangkir dari tanah liat atau poci, sampai mainan anak-anak yang terbuat dari kayu, semisal truk atau mobil-mobilan.
Barang-barang tersebut memang tidak dibuat pedagang secara mandiri. Mereka mendapat pasokan dari sejumlah home industri di sekitar Kabupaten Semarang.
Kiswo (45), seorang pedagang bunga tiruan di Pasar Kriya Tuntang mengatakan, pasokan barang di dapat dari perajin alat rumah tangga di Kabupaten Boyolali, perajin gerabah dari Kabupaten Katen dan perajin mainan anak dari Kabupaten Magelang.
"Hanya sedikit yang dipasok perajin dari Kabupaten Semarang. Paling kerajinan tangan dari enceng gondok yang asli buatan perajin Semarang," terang dia.
Aneka jajanan tradisional khas Semarang dijajakan di Pasar Kriya Tuntang di Kabupaten Semarang. - TRIBUN JATENG/ SYOFRI KURNIAWAN
Kiswo mengatakan, Pasar Kriya Tuntang akan ramai dikunjungi pembeli saat akhir pekan.
Mereka menawarkan harga bervariasi. Untuk wajan penggorengan, harga yang dibanderol sekitar Rp 30 ribu per buah.
Sementara, bunga imitasi dijual mulai Rp 5.000-Rp 7.500 per batang. Ada pula pot bambu yang dijual Rp 25 ribu per buah.
Yang menarik, harga-harga tersebut bukan harga final. Pedagang masih memberi toleransi kepada calon pembeli yang menawar.
Tentu saja, mekanisme kesepakatan menjadi hasil akhir terjadinya transaksi.
Masih bingung mencari perlengkapan rumah tangga dengan harga bisa ditawar?
Pastikan Tak Parkir Mepet Jalan
Pasar Kriya di Tuntang bisa dicapai menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Pasar kriya ini berjarak sekitar 45 kilometer dari Semarang atau 7 kilometer dari Kota Salatiga.
-Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda tinggal mengarahkan kendaraan ke Solo. Sekitar 10 menit dari pintu keluar Tol Bawen, Anda akan menemukan pasar yang berada di tepi jalan raya ini.
-Sebaiknya, parkir kendaraan Anda di deretan kios sisi barat yang berhalaman lebih luas.
Mayoritas kios-kios di pasar ini berderet di pinggir jalan dan tidak memiliki lahan parkir.
Jalan raya Semarang-Solo di titik ini tak terlalu lebar sehingga rawan menimbulkan kemacetan jika Anda memarkirkan kendaraan terlalu mepet badan jalan.
-Bagi yang mengendarai kendaraan umum dari Semarang, Anda bisa naik bus jurusan Semarang-Solo atau Semarang Salatiga.
Anda bisa turun tepat di depan deretan kios-kios yang menjual beragam peralatan rumah tangga tersebut. (*)