Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati

TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Sebanyak 9 dari 23 perwakilan kabupaten/kota yang ada di Aceh dilatih mengelola objek wisata.

Acara diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Langsa, Singkil, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.

Serambi/Maksalmina - Pantai Lhok Kruet

Selama dua hari (5-6/4/2016) para peserta mengikuti pelatihan di Hotel Rasamala Banda Aceh.

Pelatihan tersebut menghadirkan para pakar di bidangnnya selaku pembicara.

Empat orang pelaku pariwisata serta unsur pemerintah mengisi materi dalam pelatihan yang mengambil tema ‘Pengelolaan Objek Wisata 2016’.

Mereka adalah Sumaryadi dari STP Bandung yang berbicara tentang manajemen pengelolaan objek wisata.

Pelaku wisata professional, Fajarullah yang membahas tentang teknis pelaksanaan amusement park (jungle land Asia, jungle fest, jungle waterpark).

Kondisi halaman Masjid Raya Baiturrahman yang sedang diburu pengerjaannya ntuk menyelesaikan pemasangan 12 payung besar, tempat parkir bawah tanah, serta tempat wudhuk dan toilet. Foto direkam Jumat (22/1/2016). (Serambi Indonesia)

Pelaku pariwisata, Muslem Amirien Infotech yang mengangkat mengenai kepuasan pengunjung di objek wisata.

Serta Dr Sukri Yusuf MA dari Dinas Syariat Islam yang mengupas tentang pengelolaan objek wiata secara islami.
Demikian disampaikan Kasi Pengembangan Kawasan Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Erliana selaku panitia acara.

Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi.

Ia membeberkan cara membangun destinasi dengan 3A; aksebilitas, atraksi, dan amenitas.