Kota Tua Semarang Bakal Dipugar Kemenpar Melalui Group Paradores de Turismo de Espana
Menpar Arief Yahya langsung menjanjikan untuk menghidupkan Kota Lama itu dengan menggandeng konsultan adal Negeri Negeri Flamingo, Spanyol.
Editor: Toni Bramantoro
Khusus Borobudur, Arief Yahya mengingatkan agar tidak menyentuh Zone 1 yang dikuasai Kemendikbud, Zone 2 yang ada 4.000-5.000 UMKM, Zone 3 yang digarap oleh PT Taman Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko.
“Jangan menyentuh di red ocean, tapi tidak di semua zone itu. KEK Pariwisata Borobudur jauh dari tiga zone itu, dan sama sekali tidak mengutak-atik. Kalau kami ciptakan lampu, pasti laronnya datang. Itu hukum alam. Jangan bertarung di red ocean, energinya besar, hasilnya tidak happy,” kata dia.
Dia mengambil kalimat ahli strategi perang Sun Zu, bahwa memenangkan peperangan tanpa harus berperang. Sama dengan W. Chan Kim dalam Blue Ocean Strategy.
“Jangan perang di tempat perang yang sudah disiapkan lawan! Anda akan babak belur,” kata Arief Yahya menggambarkan konstruksi social di Borobudur, salah satu yang selama ini menjadi problem mendasar.
“Yang pasti, tim 10 top destinasi sudah menemukan banyak alternative solusi Borobudur,” kata dia.
Arief Yahya sepakat, khusus KEK Borobudur itu menggunakan tanah dengan system clustering. Jadinya, single management, multi cluster.
“Karena ternyata untuk mendapatkan tanah yang 400-500 hektar di satu tempat itu hampir pasti tidak bisa,” kata dia.
Hendi Hendrar Prihadi juga mengucapkan terima kasih atas support Kemenpar yang melaunching Semarang Great Sail 2016. Dengan begini, nama Kota Semarang akan semakin popular level nasional.
“Kegiatan ini juga dalama rangkaian menyambut HUT Kota Semarang yang ke-469," jelasnya.