Meriahnya Car Free Day di Kota Solo Warisan Jokowi, Semerbak Budaya Jawa
Car free day alias hari bebas kendaraan bermotor di Kota Solo meriah dan semerbak budaya Jawa.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto dan Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Inilah tempat keramaian publik (termasuk bagi pelancong) di Kota Solo setiap hari Minggu pagi : area Car Free Day (CFD) Solo.
Lokasinya di ruas jalan protokol Kota Solo, Jateng, yaitu Jalan Slamet Riyadi dari Purwosari ke arah timur hingga Gladag.
CFD merupakan program yang dicanangkan oleh Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo (Jokowi).
Kala itu Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudi), meresmikan Jl Slamet Riyadi menjadi lokasi CFD pada 30 Mei 2010.
Karena itulah tanggal 30 Mei nanti CFD Jalan Slamet Riyadi Solo genap berusia enam tahun.
Saat itu CFD diberlakukan oleh Jokowi untuk menangkal isu polusi udara yang semakin meningkat.
Anak-anak menjajal arena safety riding saat pemberlakuan hari bebas kendaraan bermotor (CFD) di Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (24/4/2016). (TRIBUNSOLO.COM/ BAYU ARDI ISNANTO)
Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor merupakan satu di antara alasan-alasan peningkatan polusi udara.
Adapun pelaksanaan CFD dimulai pukul 06.00 WIB dan berakhir pukul 09.00 WIB.
CFD juga menjadi sarana berolahraga bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
Lambat laun, CFD juga berkembang ke sektor ekonomi karena masyarakat boleh berjualan di area CFD sesuai dengan ketentuan pemerintah kota.
Setahun kemudian, yaitu pada September 2011, Jokowi menambah satu lokasi CFD di Jl Ir Juanda.
Penambahan dilakukan untuk mengurangi tingkat keramaian di CFD Jl Slamet Riyadi yang dianggap sudah padat.
Berbagai Acara
Setiap hari Minggu pagi, muncul berbagai acara di area CFD Jalan Slamet Riyadi.
Minggu (8/5/2016) pagi ini, misalnya, ada antara lain preevent kegiatan Solo Batik Carnival (SBC).
Adapun SBC akan digelar di ruas Jalan Slamet Riyadi pada akhir Juli 2016 nanti, tepatnya tanggal 22 Juli sampai 24 Juli 2016.
Pre event menampilkan empat talent penari SBC 2016.
Mereka mengenakan busana batik beserta perlengkapan yang akan ditampilkan dalam SBC 2016 Juli mendatang.
Eko Prasetyo alias Tyo (23), instruktur talent EBC 2016, menjelaskan, tujuan preevent ini memperkenalkan SBC 2016 kepada warga Solo.
Punakawan sedang menghibur warga di CFD Solo kawasan Jl Slamet Riyadi 286, Surakarta, Minggu (1/5/2016). (TRIBUNSOLO.COM/ BAYU ARDI ISNANTO)
"Tujuan preevent adalah memperkenalkan pada warga Solo gambaran SBC 2016 yang akan diadakan Juli nanti," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (8/5/2016) pagi.
Adapun tema SBC diangkat adalah Mustika Jawa Dwipa.
Tyo mengatakan, pemilihan Mustika Jawa Dwipa bermaksud menunjukkan keindahan pusaka-pusaka Jawa dalam atribut busana SBC 2016.
Pre event SBC 2016 digelar di sekitar gedung Pengadilan Negeri Surakarta, tak jauh dari Taman Sriwedari Solo. (*)