Rumah Makan Pendekar Mangkok di Bandar Lampung, Jawaranya Hidangan Sop dan Soto!
Sensasi segar dari kuah sop dan soto yang kaya rasa dengan aneka bumbu seketika akan menyatu dengan nasi putih hangat yang disajikan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kabar gembira bagi penyuka hidangan sop yang berdomisili di Bandar Lampung.
Baru-baru ini tepatnya pada tanggal 7 Mei lalu telah dibuka rumah makan berjuluk Pendekar Mangkok di kawasan Jl. Gatot Subroto No 32.
Suasana di Pendekar Mangkok. (Tribun Lampung/Anna Puspita)
Rumah makan ini bisa dibilang menjadi surganya pencinta makanan berat berkuah sebab rumah makan ini menyajikan aneka sop dengan rasa yang tentunya menggugah selera untuk segera dicoba.
Setidaknya tidak kurang dari enam varian sop termasuk Sop Ikan Tenggiri, Sop Ikan Gabus Pucung, Sop Iga, Sop Ikan Kuah Kuning, Sop Ikan Kuah Merah dan juga Sop Ayam tersaji di rumah makan ini.
Selain itu ada pula tiga varian soto yakni Soto Ayam, Soto Betawi dan Soto Tangkar yang siap dinikmati oleh pengunjung yang datang.
Pengelola rumah makan Pendekar Mangkok, Uun Suriatna, mengatakan, rumah makan ini memang sengaja menonjolkan dua hidangan berkuah yakni soto dan sop sebagai menu andalan.
Menu sop dan soto dinilai sangat cocok baik untuk menjadi teman bersantap siang maupun sore.
Ilustrasi
Sensasi segar dari kuah sop dan soto yang kaya rasa dengan aneka bumbu seketika akan menyatu dengan nasi putih hangat yang pastinya akan langsung memanjakan perut kita yang sedang lapar.
“Menu utama kita adalah sop dan soto, seperti taglinenya, Pendekar Mangkok Jawaranya Sop dan Soto. Tidak hanya juara karena memiliki banyak varian sop dan soto, tetapi juga karena rasanya yang mantap tetapi juga presentasinya yang pasti menggugah selera,” terangnya kepada Tribun.
Berbicara mengenai menu makanan yang ditawarkan, tentu tidak lengkap rasanya bila tidak mengupas sedikit minuman yang ditawarkan sebagai pendampingnya.
Untuk menemani aneka sop dan soto yang kaya bumbu yang cenderung pedas dan bersantan, Pendekar Mangkok menawarkan berbagai minuman segar seperti teh tawar, es teh manis, lemon tea, jus sirsak dan juga jus melon.
Mengusung konsep rumah makan sederhana, Rumah Makan Pendekar Mangkok menawarkan suasana nyaman nan akrab yang tentunya representatif untuk dijadikan tempat berkumpul dan makan bersama keluarga, kolega, maupun sahabat.
Tempat pun ditata sedemikian rupa lengkap dengan perlengkapan meja tinggi dan kursi kayu khas warung soto dengan dominasi warna coklat dipadu dengan penerangan lampu yang diselimuti kap terbuat dari rotan.
Tidak terlalu banyak pernak-pernik sehingga area warung ini sangat terkesan higienitasnya.
Selain area makan dengan meja dan kursi, tersedia pula lesehan untuk suasana makan yang lebih santai, arisan, ataupun syukuran.
“Untuk fasilitas sendiri kita sudah punya mushola, toilet,wastafel yang bersih. Parkir juga sangat memadai. Selain menyediakan menu yang dapat dinikmati langsung di tempat, kita juga ada layanan take away. Untuk operasional sendiri kita mulai pukul 11.00 sampai 20.30 malam, ” tambah Uun.
Soto Tangkar dengan Iga Sapi yang Lembut
Sedikit mengyinggung olahan soto sebagai salah satu primadona dari Pendekar Mangkok.
Adalah menu yang diberi nama Soto Tangkar. Masih berasal dari kekayaan kuliner khas Betawi, Soto Tangkar hadir menawarkan sensasi rempah yang kuat dengan santan kental yang menggugah selera.
Dari segi tampilan, Soto Tangkar Nampak orange cantik hasil perpaduan sempurna santan kental, cabe merah dan juga kunyit yang menjadi salah satu bumbu dasar dari soto yang identik dengan masakan gulai ini.
Biasanya, Soto Tangkar diolah dari iga sapi, kikil, daging tetelan ataupun daging sengkel bagian luar.
Khusus di Rumah Makan Pendekar Mangkok, bahan yang dipilih adalah iga sapi yang dipenuhi banyak daging ditambah dengan potongan-potongan daging yang jumlahnya tidak sedikit.
Tidak ketinggalan, kuah kaldu dari rebusan iga juga dikombinasikan dengan santan sehingga rasa gurih dan aroma yang harum langsung tercium saat hidangan ini tersaji di atas meja.
Sebagai toppingnya, diberilah taburan daun bawang berwarna hijau segar, bawang goreng dan juga kerupuk emping yang crunchy.
“Memang identik dengan gulai ya, tetapi sedikit berbeda karena komposisi santan, kunyit dan cabe merah yang menghasilkan warna yang sempurna cantik. Kelapa yang kita pilih adalah yang sudah tua sehingga santan yang dihasilkan sangat kental. Harganya Rp 20 ribu satu porsi,” tutup Uun. (ana)