Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dahsyatnya Sate Taichan Bang Ocit Senayan, Belum Buka Saja Pembelinya Sudah Antre

Walaupun penjual sate taichan sudah tersebar di banyak tempat, warung tenda ini tidak pernah sepi pembeli.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Dahsyatnya Sate Taichan Bang Ocit Senayan, Belum Buka Saja Pembelinya Sudah Antre
KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia
Sate Taichan merupakan daging ayam yang putih ditusuk dan dibakar, lalu dilumuri bumbu khas taichan yang bercitarasa asam, asin, dan pedas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sate dengan daging ayam ini selalu dikerumuni pembelinya setiap malam bahkan sebelum tendanya buka.

Walaupun penjual sate taichan sudah tersebar di banyak tempat, warung tenda ini tidak pernah sepi pembeli.

Jika Anda melintasi jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta di atas pukul 21.00 WIB, Anda akan melihat banyak titik kerumunan orang.

Mereka memenuhi berbagai tenda kuliner salah satunya Sate Taichan Bang Ocit, yang begitu tersohor di Senayan.

Puluhan mobil mewah terparkir menutupi dua tendanya yang hanya berukuran empat meter persegi.

Mobil-mobil yang terparkir tak jarang yang membuka bagasi belakangnya untuk tempat mereka menyantap sate taichan di sini.

Bagi yang tidak membawa kendaraan dan kehabisan tempat, harus rela menyantap sate tersebut sambil berdiri.

Berita Rekomendasi

Jika lazimnya sate berwarna kecoklatan karena bumbu dan proses pembakaran.

Sate ini malahan berwarna putih, sesuai warna daging ayam.

Inilah ciri khas sate taichan. Ciri khas lainnya adalah rasanya yang ada selintasan rasa asam dan gurih, berpadu dengan rasa pedas.

Puluhan kursi dan meja yang disediakan pun tidak cukup untuk menampung pembeli yang semakin malam terus membludak.

Padahal KompasTravel mengunjungi lokasi tersebut saat malam Jumat, artinya tidak hanya di akhir pekan kuliner ini dipadati pembeli.

Bang Ocit, salah satu pemilik warung tenda tersebut pada awalnya tidak mau menjawab pertanyaan perihal kuliner andalannya tersebut.

“Di sini gak bisa wawancara atau tanya apapun, dari media mana juga memang gak bisa wawancara kalau di sini,” ujarnya kepadaKompasTravel saat berkunjung, Kamis (12/5/2016).


KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia - Keramaian di tenda Sate Taichan Bang Ocit, Patal Senayan, Jakarta, Kamis (12/5/2016). 

Ia hanya mengatakan kenapa satenya sangat ramai dikunjungi pembeli, karena tersebar dari mulut ke mulut dan media sosial para pembelinya.

Semakin lama berbincang ia pun memberikan triknya agar kulinernya selalu ramai pembeli. 

Ia mengatakan kuliner tersebut ia mulai sejak 2012 bersama tiga penjual lainnya di sekitar Senayan juga, yaitu Sate Taichan Bang Amir dan bang Heri.

Ketiganya memiliki tempat yang tidak berjauhan, ketiganya pula memiliki pelanggan yang sangat ramai setiap malamnya.

“Kita mulai bareng bertiga hanya yang terkenal duluan Amir, tapi sekarang semuanya udah rame,” ujar Ocit yang kerap melemparkan humor khasnya saat berjualan kepada pembeli.

Ia menambahkan walaupun ketiganya saling kenal mereka menggunakan teknik tersendiri dalam membuat sambalnya.

Menurutnya sambal taichan miliknya memiliki tingkat kepedasan di atas yang lainnya.

Selain itu, kunci menarik pelanggan lainnya ialah interaktif dengan pembeli, salah satunya dengan celotehan-celotehan khasnya seperti "Cuocokk!" dan “Okeh kalau begitu!”.

Beberapa pembeli yang lelah mengantre pun tak jarang tertawa.

“Saya aneh begini biar ngehibur diri sama pelanggan aja. Kalau enggak bisa stres saya, orang jualan kaya didemo sama pembelinya,” ujar pria asal Madura tersebut kepada KompasTravel.


KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia - Daging ayam dan kulit segar ditusuk lalu dipanggang diatas bara api selama tiga hingga lima menit saja. 

Tak terasa sudah satu setengah jam mengantre sejak pukul 09.30, akhirnya KompasTravel pun berkesempatan mencicipi si putih yang menggugah selera.

Tampilan putih pucat dikarenakan sate tersebut tidak menggunakan bumbu kacang dan kecap sama sekali. 

Dalam satu tusuknya terdiri dari daging dan kulit ayam.

Kelembutan dagingnya membuat KompasTravel penasaran dengan cara mengolah dagingnya tersebut.

Citarasa khas taichan yaitu asam, asin, dan pedas pun sangat terasa.

Ocit pun memaparkan prosesnya kepada KompasTravel, daging ayam dan kulit segar ditusuk.

Setelah itu dipanggang di atas bara api selama tiga hingga lima menit saja.

Sate yang sudah matang tersebut dilumuri minyak sayur, perasan jeruk nipis, dan taburan penyedap rasa.

Terakhir pembeli dapat bebas mengambil sambalnya.

Bagi Anda yang penasaran ingin mencoba, datanglah sebalum pukul 21.00 atau dapat memesan dengan menelepon terlebih dahulu ke 087884444528.

Sate Taichan Bang Ocit berada di kawasan Patal Senayan, Jalan Asia Afrika, persis di seberang patung panahan Senayan.

Kompas.com/Muhammad Irzal A

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas