Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, FLORES TIMUR - Sebanyak 300 personel polisi dikerahkan tak hanya mengamankan upacara pembukaan Tour de Flores 2016 tapi juga selama gelaran ini berlangsung.

Hal itu disampaikan Kabag Ops Polres Flores Timur, AKP Lius Lau, kepada Tribunnews.com ketika ditemui di lokasi sebelum upacara berlangsung.

Sebanyak 30 anggota Renmas Polda NTT turut ikut mengamankan upacara yang dilangsungkan di Taman Kota Felix Fernandez, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/5/2016).

Masih berdasarkan penuturan Lius, sebanyak 11 anggota penjinak bom dari Maumere juga lebih dulu mensterilkan taman kota tersebut.

Tak hanya itu, hotel tempat menginap seluruh peserta dan tempat berlangsungnya perlombaan balap TDF 2016 juga turut disterilkan.

Di samping itu, penjagaan keamanan dan ketertiban dibantu oleh Kodim Larantuka.

Pengamanan oleh 300 personel kepolisian tak hanya pada upacara pembukaan, tapi juga selama rangkaian kegiatan TDF 2015 berlangsung, termasuk ketika preevent.

"Kami mengharapkan kegiatan ini berjalan aman. Itu tentunya merupakan harapan polisi dan masyarakat, terkhusus Flores Timur," ujar Lius.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, membuka upacara pembukaan balap sepeda internasional TDF 2016.

TDF bakal menjadi gelaran pariwisata tahunan di Flores sebagai satu di antara berbagai sarana untuk mengangkat pariwisata Flores ke kancah dunia.

Jarak sepanjang 661,5 kilometer yang dibagi atas lima etape akan ditempuh oleh para peserta TDF 2016. Berawal dari Larantuka, Flores Timur, dan berakhir di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

TDF 2016 meliputi Pre-event Activities (kunjungan destinasi wisata Kelimutu), Event (Tour de Flores sebagai main event, dengan Touring/Fun Bike sebagai supporting event), dan Post-event Activities (kunjungan ke Komodo dan Pink Beach).

Total peserta TDF 2016 mencapai 230 orang yang terdiri atas atlet sepeda internasional, atlet sepeda nasional, dan atlet sepeda NTT.

Gelaran balap sepeda ini dianggap mampu melecut pariwisata Flores dan NTT, menjahit kesatuan dan persatuan para pimpinan daerah serta masyarakat Flores.