Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serunya Festival Kampung Laut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi

Di kabupaten Tanjung Jabung Timur satu tradisi menyumbun atau memutik (memancing) sumbun, mulai dikembangkan jadi wisata.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Serunya Festival Kampung Laut di  Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi
Tribun Jambi/Teguh Suprayitno
Festival Kampung Laut di Jambi. 

Laporan Wartawan Tribun Teguh Suprayitno

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Pesona Jambi tidak sebatas alam.

Demikian ragam tradisi dan biotanya jadi daya tarik wisata.

Di kabupaten Tanjung Jabung Timur satu tradisi menyumbun atau memutik (memancing) sumbun, mulai dikembangkan jadi wisata.


Festival Kampung Laut di Jambi. (Tribun Jambi/Teguh S)

Tradisi ini dulu dilakukan suku Duano yang hidup di atas laut.

Sekarang menyumbun umum dilakukan masyarakat Tanjung Jabung Timur.

Nama Sumbun adalah penyebutan warga Tanjung Jabung Timur untuk kerang bambu atau kerang laut ( Solen Grandis).

Berita Rekomendasi

Anda yang ingin tahu bagaimana serunya memancing sumbun, bisa datang ke Desa Kampung Laut, di Tanjung Jabung Timur, Jambi, untuk melihat festival Kampung Laut.

Saat acara festival Anda bisa memutik sumbun, ikut acara makan besar, dan lihat beragam tarian daerah termasuk tari Sumbun.

Festival ini dihelat sekali setahun, dalam paruh waktu Juni hingga Agustus.

Mengikuti surutnya air laut.

Dalam  setahun, hanya seminggu perairan laut di Kampung Laut dan Tanjung Solok surut dan membentuk pantai dan pulau kecil seluas kira empat hingga sepuluh kali lapangan bola.


(Tribun Jambi/Teguh S)

Saat air laut surut, masyarakat Tanjung Jabung Timur akan ramai pergi ke pantai dan pulau semingu itu untuk menangkap sumbun.

Mereka punya waktu sekitar dua jam setiap harinya dalam seminggu.

Setelah itu pantai dan pulau akan hilang tertutup air laut. Dan akan kembali muncul pada tahun depan.

Untuk memutik sumbun, umumnya masyarakat Kampung Laut menggunakan bilah bambu yang ujungnya diberi kapur, kemudian dimasukkan dalam lubang tempat sumbun bersembunyi.

Cirinya, ada bekas kotoran sumbun yang berwana kuning kehijauan.

Namun tak semua lubang menunjukkan tanda demikian.

Yang menarik dari memutik sumbun adalah, Anda harus jeli melihat mana lubang sumbun dan mana yang bukan.

Berjalan di atas pulau kecil berpasir hitam dan berlumpur yang dikelilingi laut.

Biasanya tak lama setelah lubang diberi kampur, sumbun akan keluar.

Anda bersiaplah menangkapnya dan memasukkannya dalam keranjang.

Jika sedang beruntung Anda akan mendapatkan banyak sumbun, bahkan dalam waktu kurang dari dua jam bisa dapat empat sampai lima kilo.

Tapi kalau lagi apes, dalam dua jam mungkin hanya beberapa saja atau bahkan tidak dapat sama sekali.

“Kalau lagi banyak, keliling ada (sumbun) semua. Kita kejar lagi dapat, kejar lagi dapat,” kata Simah, warga keturuan suku Duano.

Family Solenidae ini hanya ditemukan di beberapa negara, seperti China, Thailand, Australia dan Indonesia.

Di Indonesia, sumbun bisa Anda jumpai di perairan Kampung Laut dan Tanjung Solok, di Tanjab Timur, Jambi.

Kerang bambu ini bisa Anda olah jadi banyak sajian sesuai selera, bisa dibuat sup, tumis, saus padang, saus asam pedas, saus tiram, taucho, dan lainnya.

Rasanya dagingnya begitu kenyal dan gurih.

Bagaimana, tertarik untuk memutik sumbun di Jambi? tunggu festival Kampung Laut 2017 ya.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas