Spot Foto Favorit Berlatar Danau Buyan Ini Dulunya Tempat Pembuangan Mayat
Remaja ini sengaja mengunjungi Titanic karena merasa penasaran setelah melihat foto temannya di media sosial.
Editor: Malvyandie Haryadi
“Kita coba buat tempat singgah untuk istirahat sambil mengembangkan pariwisata di Buleleng, pas lewat bisa menikmati keindahan alam. Tidak ada dikenakan tarif di sini, bisa istirahat foto-foto sambil istri saya punya warung, minum kopi bisa sambil di sini,” ucapnya.
Mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Singaraja ini menilai, sesungguhnya Desa Wanagiri ini potensi wisata dengan lokasinya yang berada di atas kedua danau tersebut.
Namun selama ini tidak ada yang mengelolanya.
Kini warga setempat mulai mengelolanya dengan mendirikan tempat-tempat singgah di pinggir jalan sembari membuka warung.
“Kebetulan di desa kami mulai pengembangan pariwisata. Kita punya potensi tapi bertahun-tahun kok tidak dikembangkan. Sebelumnya, tempat ini jadi pembuangan sampah karena jurang dan hutan, banyak juga yang buang mayat di sini, jadi dulu sering penemuan mayat di sini,” ungkapnya.
Meski banyak warga yang mendirikan tempat singgah, tetapi mereka tidak mendirikan bangunan permanen.
Titanic yang dibangun Ardikan ini sebagian besar bangunannya berbahan bambu.
“Kebetulan tiang juga fotografer. Tiang ambil konsep niki biar natural. Ini kan berdiri di atas jalur hijau, tidak boleh membangun permanen, biar terkesan asri, orang-orang malah senang yang begini. Atap juga dari bambu, walaupun pengerjaannya rumit, tapi ini malah yang dicari tamu,” pungkasnya. (*)