Kunyit Restaurant, Sajikan Kuliner Khas Bali dengan Cara Bersantap Ala Megibung
INGIN bersantap kuliner khas Bali dengan tradisi kuno yakni Megibung ? Datang saja ke Kunyit Bali Restaurant yang berada di Hotel Hotel
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, BALI - INGIN bersantap kuliner khas Bali dengan tradisi kuno yakni Megibung ? Tak perlu bingung. Datang saja ke Kunyit Bali Restaurant yang berada di The Anvaya Beach Resort, Kuta, Bali.
Kunyit Bali Resto, kini menjadi satu-satunya restoran di hotel bintang lima yang menghadirkan nuansa Bali kuno di tengah hingar-bingarnya Kuta.
Letak Kunyit Resto begitu mudah dicapai. Dari Bandara Ngurah Rai, atau kawasan Denpasar maupun Kuta, tinggal cari saja arah ke Jl Kartika Plaza.
Tak jauh dari Discovery Kartika Plaza atau Waterbom Bali dan Lippo Mall, tengok sebelah kiri jalan akan terpampang papan nama besar Kunyit.
Jangan khawatir bagi Anda yang tak menginap di Hotel Anvaya yang baru saja grand launching, Jumat (11/11/2016) ini.
Resto Kunyit menyediakan parkir kendaraan di pinggir Jl Kartika Plaza yang langsung terhubung masuk ke Resto yang menghadirkan nuansa Bali Aga tersebut.
Untuk tamu Hotel Anvaya, anda cukup jalan ke arah bagian depan melalui selasar yang kanan kirinya dipenuhi tanaman hias maupun ornamen-ornamen bernuansa Bali.
Begitu memasuki Resto, langsung terpampang ruang besar dengan delapan tiang besar setinggi sekitar 10 meter. "Kita mengadopsi konsep Balai Agung, rumah adat di Tenganan," ujar Agus Satrya Permana, Manajger Kunyit Tribunnews.com.
Di dinding sebelah kanan terpampang ukiran besar dari perunggu yang menggambarkan sekelompok orang sedang makan bersama dengan duduk lesehan. Di tengahnya terdapat nasi dan berbagai lauk yang di tempatkan di daun pisang.
Dapur di Kunyit Restaurant
"Itu namanya cara makan Megibung. Cara makan adat di Bali zaman dulu. Makan cara Megibung kini hanya diterapkan di beberapa acara adat saja," lanjut Satrya Permana.
Resto ini mengadopsi budaya kuno di desa Adat Tenganan. Di berbagai sudut ruang, terpajang ornamen, serta karya seni yang berasal dari Desa Adat Tenganan, Karangasem, Bali.
Bahkan di salah satu ruangan VIP Kunyit Resto, kain Gringsing atau kain kuno yang dibuat warga Desa Tenganan, disulap menjadi lapisan lantai.
"Ini sebenarnya kain Gringsing asli dari Tengana yang kami olah sehingga menjadi penghias lantai marmer ini," ujar Satyra.
Megibung
Tradisi makan Megibung itulah yang kini dilestarikan Kunyit Resto. Benar saja, ketika Tribunnews bersama rombongan hendak menyantap makan malam, kami diarahkan menuju salah satu ruang besar yang meja dan kursinya ditata memanjang.
Satu set meja kursi dibuat merapat dan saling berhadapan. Satu deretan terdapat 8 kursi dan empat meja berbaris berhadapan. Begitu pula barisan tempat duduk di sebelah yang disusun berjajar memanjang.
Tak semua tempat duduk di Resto Kunyit didesian memanjang. Di bagian Outdoor terutama di bawah payung-payung besar, kursi disusun satu meja dengan maksimal empat kursi.
Di semua tempat duduk terdapat Bantal nan empuk berlapis kulit halus yang memanjakan tamu.
Ukiran perunggu yang menggambarkan adat makan Megibung pada era Bali Aga
Kuliner di Kunyit Restaurant di The Anvaya Beach Resort
Di meja berlapis kaca, di tengahnya dibuat ditempatkan meja kecil sehingga menjadi berundak. Di meja kecil itu terdapat hiasan sekelopak bunga kuning khas Bali.
Tak lama menunggu, datanglah pelayan dengan membawa nampan menyajikan welcome drink. Di gelas keramik nan tebal, terdapat seperempat air berwarna hijau kental. "Ini namanya minuman Loloh Cemcem. Dibuat dari daun Loloh," ujar salah satu pelayan yang mengenakan seragam adat Bali.
Sebelum menu utama datang, terlebih dulu kami makan pembuka berupa soup ikan. Lantas beberapa pelayan datang membawa nasi putih dan merah yang diletakkan di mangkuk keramik berukuran sedang.
Meja bagian undakan atas pun lantas dikosongkan untuk menaruh nampan besar. Di atas nampan terdapat beberapa mengkuk dari daun.
Isinya sayur urap, ada lawar (makanan khas Bali), daging sapi goreng lembut, sate ayam, sate ayam lilit,sate sapi lilit, Udang besar yang ditusuk.
Menu khas di Kunyit Bali Restaurant di Anvaya Beach Resort, Kuta
Ada juga ayam kalas panggang. Termasuk juga daging bebek panggang. Tak ketinggalan pula sambal khas Bali yakni sambal Matah dan sambal Mbe (bawang-terasi).
Sebelum makanan disantap, Manajer Restoran Satrya Permana menyampaikan adab ataucara makan ala Megibung.
Yakni satu paket makanan untuk berempat atau berlima. Dari kelompok tersebut, usia yang paling tua yang harus didahulukan untuk mengambil makanan. Baru kemudian anggota yang usianya dibawahnya sampai yang paling muda.
"Aturannya, sate tidak boleh dimakan dulu. Sate dimakan terakhir setelah makanan habis,"jelas Satrya.
Untuk mengakhiri bersantap ala Megibung, harus berhenti bersama-sama. "Sebelum yang usianya paling tua menghentikan makan, maka yang lain tidak boleh berhenti. Begitu pula ketika yang tertua sudah berhenti, maka yang lain harus berhenti makannya," lanjut Satrya Permana.
Sebenarnya untuk memakan ala Megibung wajib dengan tangan. Pelayan pun menyiapkan handuk kecil basah di meja untuk membersihkan tangan. "Namun disesuaikan, jika hendak makan pakai sendok ya tidak apa-apa," lanjut Satrya.
Kunyit Restaurant
Kuliner khas Bali yang disajikan Kunyit Bali Restaurant di The Anvaya Beach Resort
Begitu adab tuntas disampaikan, sebelum makan pun akhirnya kami patuh mengikuti adab Megibung. Yang usia paling tua dipersilakan mengambil makanan lebih dulu. Dilanjut usia dibawahnya hingga yang paling muda.
Tak ada yang berebut atau pun protes. Semua kami jalankan dengan patuh dan tertib. Kami memakan sate paling akhir. Padahal biasanya ketika ada sate, langsung disantap tak perlu menunggu nasi.
Kami berhenti makan pun secara bersama-sama. Ketika yang paling tua usia menyelesaikan makan, kami semua di kelompok yang terdiri dari empat orang pun berhenti bersamaan.
Tak hanya makan besar. Kami pun disuguhi buah dan desert es podeng.
Kuliner di Kunyit Restaurant di The Anvaya Beach Resort
Semua makanan di nampan pun harus dihabiskan. Adab Megibung yakni tak boleh ada yang tersisa. Jika tersisa, itu
hanya nasi yang pada zaman dulu bisa digunakan untuk makan hewan ternak.
Hasilnya luar biasa. Makanan yang biasanya dicecap cuma sebentar, kami cecap lebih lama. Sehingga semua rempah dan bumbu masakan yang diolah para cheff handal pun begitu terasa.
Rasa asam dari Lawar,pedas dari sambal Matah, bumbu panggang ayam hingga sate bakar hinggalilit pun tak ada bandingnya.
Satrya menjelaskan, untuk satu paket Megibung dua orang, harga paketnya nya Rp 355 ribu. Tamu pun bisa pesan jika hendak memilih sate ayam atau daging lain.
Dapur di Kunyit Restaurant
Menu Indonesia-Bali
Di Kunyit Resto yang berkapasitas 270 tempat duduk itu, juga ditawarkan masakan andalan lain yakni masakan khas Indonesia.
Yakni bebek goreng kunyit sepaket Rp 150 ribu, Bebek Betutu seharga Rp 150 ribu dan Bebek garang asam Rp 150 ribu.
Dengan mengusung konsep makanan khas Bali dan Indonesia, Resto ini juga menyajikan menu lain. Seperti sop buntut, nasi goreng, gado-gado dan lain-lain.
Tamu pun juga bisa langsung menyaksikan para cheff mengolah makanan di dapur yang didesain terbuka dan bisa berinterakasi dengan tamu.
Ukiran perunggu yang menggambarkan adat makan Megibung pada era Bali Aga
Sehingga, apapun yang kita makan, bisa kita pilih sendiri bahan dan bumbunya. Semua itu hanya bisa ditemukan di Kunyit Resto, Hotel Anvaya.