Laporan Wartawan Surya, Dodo Hawe

TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Sejak tahun 2012 Pantai Taman yang terletak di Desa Hadiwarno, Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, jadi tempat konservasi penyu di kawasan Pantai Selatan Pulau Jawa di bagian Barat Jawa Timur.

Menurut warga intensitas bertelurnya penyu di Pantai Taman tidak sebanyak seperti di kawasan Pantai Sukamade.

"Sulit ditebak kapan bertelurnya. Tapi ada saja yang bertelur," ujar seorang warga. 

Penyu-penyu itu mencari makan di perairan Australia. Mereka ke Pantai Taman hanya untuk bertelur. Setelah itu, mereka meninggalkan telurnya dan kembali lagi ke perairan Australia.

Telur penyu yang baru saja ditinggalkan oleh induknya dipindahkan ke lokasi penetasan. Dibutuhkan waktu sekitar 54 hari hingga munculnya anak penyu (tukik). 

Tukik kemudian dipelihara sebelum akhirnya dilepaskan kembali ke habitatnya di lautan. Namun, tak semua penyu dilepaskan.

Ada beberapa penyu sengaja dipelihara supaya bisa dilihat dan dipelajari oleh masyarakat setempat dan pengunjung. Itu untuk menumbuhkan kecintaan terhadap penyu supaya terlibat melestarikannya.

Tentu, penyu-penyu itu dipelihara sesuai habitat aslinya. Tujuannya supaya penyu-penyu itu bisa bertahan hidup ketika dilepaskan ke lautan.

Di Pantai Taman ditemukan empat jenis penyu yakni penyu abu-abu, penyu Sisik, penyu Hijau, dan penyu Belimbing. Penyu belimbing merupakan yang paling langka dan berukuran paling besar. Panjangnya dapat mencapai 2 meter.

Di sini Anda dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penyu. Misalnya, berfoto dengan penyu dan memberi makan penyu. Anda juga dapat melihat tempat penampungan penyu yang masih berumur 2 tahun.

Konservasi penyu di Pantai Taman ini ramai pada penghujung pada Sabtu dan Minggu, serta hari libur. Sedangkan untuk hari kerja sepi pengunjung. 

Untuk sampai di Pantai Taman, Anda bisa melakukan perjalanan dari Kota Pacitan ke arah Trenggalek. Dengan membayar Rp 5 ribu, Anda bisanya menyaksikan keelokan pantai Taman dan tempat penangkaran penyu.(*)