Inisiasi Program Liburan Produktif, MataAir Selenggarakan Djakarta Creative School
MataAir melalui program Djakarta Creative School mengambil cara berbeda dalam mengambil momen liburan kali ini.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MataAir melalui program Djakarta Creative School mengambil cara berbeda dalam mengambil momen liburan kali ini.
MataAir mencoba melakukan sebuah perjalanan jurnalistik dengan kemasan socio-traveling-backpacker bertajuk ASEAN Student Journalist Backpacker sebagai upaya menumbuh-kembangkan kepekaan jurnalistik yang dokumentatif sebagai masterpiece perjalanan mereka di Asia Tenggara dengan destinasi pertama di Malaysia ini.
Peserta diberikan beberapa tugas yang terdiri dari berbagai unsur pembelajaran yang mereka terima ketika workshop kemarin, baik fotografi, videografi, jurnalistik serta creative writing.
Hari pertama panitia bersama peserta mengawali kunjungan di Putrajaya Convention Centre.
Di hari pertama peserta ditugaskan mengambil objek foto berdasarkan komposisi dan teknik pengambilan fotografi.
Adapun komposisi foto yang ditugaskan seputar line, pattern, texture, color, reflection dan lain-lain.
Peserta terlihat antusias dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh mentor fotografi mereka masing-masing.
Salah satu peserta dari SMA Lazuardi GIS, Faiz Zaidan Alharkan Wahid, mengungkapkan bahwa ini kali pertamanya untuk menguji coba secara langsung skill fotografi yang dimilikinya setelah mengikuti workshop fotografi bersama Djakarta Creative School.
“Menurutku, ini momen berharga banget, tugas tugasnya buat aku jadi tertantang untuk mendalami dunia fotografi Karena ternyata untuk menciptakan gambar atau hasil foto yang bagus ada beberapa komposisi, teknik dan tahapan yang harus dilalui,” ungkap Alhar, Sabtu (17/12/2016).
Selain melanjutkan tugas yang diberikan, peserta diberi waktu beberapa menit untuk membuat catatan pinggiran sederhana perjalanan mereka hari ini di berbagai kunjungan destinasi.
Hal itu merupakan upaya panitia untuk bisa meningkatkan kepekaan dan gairah menulis bagi peserta yang pada umumnya pelajar ini.
“Peserta harus peka menangkap informasi dari berbagai tempat yang mereka kunjungi. Ini merupakan sebuah stimulus bagi peserta untuk menciptakan embrio penulis muda yang selain handal di bidang fotografi dan videografi, tapi juga mampu menangkap informasi dari setiap tempat yang dikunjungi untuk bisa membuat karya melalui tulisan," kata Wachid Ervanto yang pada kesempatan ini menjadi mentor menulis kreatif dan jurnalistik bagi peserta Djakarta Creative School.
Menurut dia, sebenarnya menulis sudah merupakan bagian dari keseharian mereka, update status, memberi caption di berbagai sosial media yang bisa jadi bukti empiris bahwasanya sebenarnya mereka sudah terbiasa menulis walaupun mungkin hanya terbatas di sosial media mereka masing masing.
"Tapi kalau kemampuan ini di-manage tentunya akan memberikan output skill yang berguna di masa depan mereka kelak tentunya,” ungkap Wachid Ervanto.