Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mencari Jodoh di Jembatan Cinta Pulau Tidung

Selama kurang lebih lima tahun belakangan ini, Pulau Tidung menjadi salah satu lokasi wisata paling hits di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mencari Jodoh di Jembatan Cinta Pulau Tidung
Warta Kota/pulau seribu
Jembatan Cinta Pulau Tidung 

TRIBUNNEWS.COM -- Selama kurang lebih lima tahun belakangan ini, Pulau Tidung menjadi salah satu lokasi wisata paling hits di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Jika Anda mencari di mesin pencari dengan kata kunci "Pulau Tidung", muncullah berderet-deret informasi tentang paket wisata di pulau tersebut.

Letak Pulau Tidung, seperti dikutip Kompas.com, yang tidak jauh dari Jakarta membuatnya mudah dicapai dengan kapal dari Muara Angke atau Marina Ancol, Jakarta Utara.

Ditambah keindahan alamnya yang memesona, tempat ini cocok untuk "pelarian" dari rutinitas sehari-hari.

Perairan sekitar Pulau Tidung menjanjikan pengalaman yang menarik dan menyenangkan. Hamparan pasir putih, air laut yang jernih, serta keanekaragaman terumbu karang dan ikan membuat pengunjung betah beraktivitas dari matahari terbit sampai tenggelam.

Snorkeling menjadi semacam kegiatan "wajib" bagi pengunjung.

Belum lagi tawaran berbagai permainan air, seperti banana boat, donut boat, atau jet ski, yang turut memeriahkan wisata Pulau Tidung. Bahkan, sekadar bersepeda keliling pulau dan melihat dari dekat kehidupan penduduknya pun tak kalah menyenangkan.

Berita Rekomendasi

Tak boleh ketinggalan adalah ikon wisata Pulau Tidung, yakni Jembatan Cinta.

Terletak di sisi barat Pulau Tidung, Jembatan Cinta menjadi penghubung antara dua pulau yakni Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil yang berpisah daratan. Panjangnya sekitar 800 meter.

Sebelum dibangun permanen, jembatan ini dulunya masih berbahan kayu. Sekeliling jembatan kini dipancang pagar setinggi satu meter, didominasi cat berwarna biru. Wisatawan dapat berjalan kaki dari Pulau Tidung Besar menuju Pulau Tidung Kecil.

Spot yang paling terkenal yakni di jembatan yang berbentuk melengkung dengan cat pagar berwarna merah muda yang kini mulai memudar.

Tingginya mungkin sekitar 4 sampai 5 meter. Kolong jembatan ini bisa dilalui perahu atau speed boat kecil. Percaya atau tidak, di lokasi inilah mitos asmara itu diyakini.

"Mitos yang diyakni dari jembatan ini itu bermacam. Ada yang buat pasangan supaya langgeng, yang jomblo bisa dapat pasangan, atau yang baru putus bisa dapat yang lebih baik," kata Sugeng, seperti dilansir Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Pria yang menjadi pemandu renang di laut dekat Jembatan Cinta itu punya cerita menarik dari perkenalannya dengan para pengunjung.

Kebetulan atau tidak, Sugeng mengaku pelancong wisata yang pernah mengunjungi Jembatan Cinta tak jarang memberi kabar "bahagia" selepas berlibur di sana.

"Beberapa yang sudah pulang dari sini, entah kebetulan atau tidak itu ngabarin, ada yang sudah dapat jodoh, ada juga yang akhirnya milih nikah. Jadi saya itu tukaran kontak dan mereka ngabarin lagi," ujar Sugeng.

Jembatan Cinta memang menjadi salah satu yang diunggulkan di Pulau Tidung. Di lokasi ini, pengunjung bisa menanti sunset di ufuk barat. Suasana sunset begitu menarik untuk mengabadikan momen bersama pasangan.

"Biasanya yang paling ramai itu hari Sabtu. Karena Minggu itu orang sudah mulai ancang-ancang pulang. Pengunjung di sini banyak dari Tangerang dan Jakarta," ujar Sugeng.

Berlipat ganda

Menurut penuturan sejumlah pelaku pariwisata di Pulau Tidung, kegiatan wisata mulai menggeliat sekitar tahun 2010. Dari kunjungan yang awalnya hanya puluhan orang, sepanjang tahun 2014 saja pengunjung Pulau Tidung mencapai 3 juta orang. Lalu pada tahun-tahun mulai berlipat ganda.

Mereka biasanya datang saat akhir pekan dan hari libur nasional. Pada akhir pekan atau libur panjang, pengunjung bisa mencapai 5.000 orang. Padahal, penduduk pulau hanya sekitar 4.000 orang.

Amsir (37), salah satu perintis wisata Pulau Tidung, mengungkapkan, bibit wisata maritim Pulau Tidung sudah tumbuh sejak 1999. Saat itu, setiap akhir pekan ada 50-100 pengunjung dari Jakarta ke Pulau Tidung untuk snorkeling.

Dia dan teman-temannya merancang paket wisata dua hari satu malam yang lengkap. Setiap paket meliputi penginapan, makan empat kali, angkutan kapal pergi-pulang Jakarta-Pulau Tidung, permainan banana boat, dan snorkeling. "Setelah kami hitung, agar hemat, paket wisata ini harus kelompok, 5-10 orang, sehingga bisa diperoleh biaya wisata Rp 350.000 per orang," katanya

Seiring tingginya animo wisatawan mengunjungi Pulau Tidung, sejumlah agen pariwisata mulai bersaing menarik pengunjung sebanyak-banyaknya dengan menawarkan harga paket wisata murah, sekitar Rp 200.000 per orang, bahkan sampai Rp 180.000 per orang.

Banyak penginapan

Jangan takut tak kebagian tempat penginapan saat liburan di sini. Di Pulau Tidung, banyak penginapan dari warga masyarakat setempat (home stay). Ada pula yang khusus dibangun untuk penginapan.

Penginapan itu dibangun dengan polesan modern seperti perumahan di kota.

Banyak warga menjadikan rumahnya sebagai tempat penginapan. Beberapa yang berdiri di dekat pantai menyuguhkan pemandangan pesisir laut. Harganya bervariasi, tergantung minat.

Menurut Sugeng, yang paling murah yakni Rp 350.000, sampai dengan Rp 500.000. Fasilitas yang ditawarkan berbeda-beda. Ada yang dilengkapi dengan AC, TV, dispenser, kamar mandi dan lainnya. Pemandangan home stay mudah ditemui di jalan akses menuju Jembatan Cinta.

Dari dermaga speed boat yang dikenal dengan sebutan Dermaga Batok, sekitar 1,5 kilometer ke Jembatan Cinta, berjejer home stay , baik sisi kiri dan kanan di jalan setapak yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.

Untuk sampai ke Jembatan Cinta, wisatawan memang menggunakan becak motor atau jasa penyewaan sepeda. Soal harga, keduanya berbeda. Kalau becak motor, harganya kurang lebih Rp 35.000 sekali antar. Sementara sepeda, seharian cukup dengan Rp 10.000-an.

Menggunakan dua moda transportasi itu sama-sama menarik. Jalan menuju Jembatan Cinta, menyuguhkan pemandangan pesisir laut. Kita bisa melihat perharu-perahu milik nelayan, kebun kelapa, kehidupan sosial masyarakat setempat, dan lainnya.

Tak terketinggalan belanjaan aksesoris berbahan seperti kerang laut, baju-baju dan lainnya, bisa disinggahi dalam perjalanan menuju Jembatan Cinta.

Soal transportasi, menuju Kepulauan Seribu memang terdapat dua alternatif pilihan. Bisa melalui Dermaga Marina dari dalam Ancol, yang menyediakan jasa pengantar dengan speed boat.

Pilihan lainnya melalui Dermaga Muara Angke di Penjaringan, Jakarta Utara, dengan kapal berpenumpang banyak. (Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas