Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Mungjkin kata pepatah itu, tepat mewakili perasaan setiap orang yang mendaki Gunung Merbabu.

Mereka tak hanya menyaksikan keindahan berada puncak gunung tersebut. Tapi juga kemegahan Gunung Merapi.

"Subhanallah Indahnya!" demikian kata seorang gadis berjilbab begitu kabut yang menyelimuti Merbabu tersingkap sehingga dari ketinggian itu bisa menyaksikan Gunung Merapi.

Mahasiswi UNY Yogyakarta itu terpesona lihat latar gunung berwarna biru yang dikelilingi awan putih, disambut gundukan-gundukan bukit sabana hijau.

Pemandangan tersebut bisa dijumpai jika mendaki Merbabu melalui jalur Gancik di Boyolali.

"Tadi naik via Gancik treknya lumayan bikin capek tanjakan curamnya banyak," bebernya, Sabtu (29/7/2017).

Mendaki Merbabu melalui jalur Gancik Boyolali memang lebih membutuhkan tenaga ekstra dibanding jalur lain seperti Selo, atau Thekelan di kawasan Kopeng.

Jalan berliku, berkonstruksi beton, dan kemiringan yang kira-kira mencapai 60 derajat cukup membuat napas ngos-ngosan.

Tantangan mulai datang saat menuju pos 3. Jalur tanah berbatu dengan kemiringan kira-kira 70 hingga 80 derajat ada di tahap tersebut.

Namun, itu sebenarnya pemanasan dari jalur berikutnya menuju sabana pertama yang lebih tinggi.

Terlepas dari rintangan yang ada, mendaki Merbabu via Gancik akan memberikan sensasi berbeda dari jalur lain.(*)