Siap-siap Mencicipi Kuliner dengan Cita Rasa Asli Rusia di Kemayoran
Beberapa produsen makanan besar Rusia yang tampil adalah KZP, IVAN-TEA, Petrovskie Nivy, MAKFA, Lina, KDV dan United Confectionaries
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tumbuhnya kelas menengah baru membuat Indonesia pasar bagus buat pebisnis kuliner dari luar negeri. Pekan depan, tepatnya pada 22 sampai 25 November, pelaku industri kuliner dari Rusia untuk pertama kalinya menyambangi Jakarta.
Mereka menjadi salah satu eksibitor di pameran makanan internasional yang bertajuk SIAL Interfood Inspire Food Business Jakarta 2017 di Kemayoran, Jakarta.
Mengusung tajuk "Made in Russia", pebisnis kuliner Rusia yang mendapat dukungan penuh dari Pusat Ekspor Rusia di ajang ini akan menyajikan produk makanan terbaik mereka seperti gandum dan tepung, pasta dan mie lezat, coklat, permen, teh dan tentu saja aneka makanan siap saji.
Beberapa produsen makanan besar Rusia yang tampil adalah KZP, IVAN-TEA, Petrovskie Nivy,
MAKFA, Lina, KDV dan United Confectionaries yang populer karena minuman dan produk
makanan sehatnya.
Menurut Peter Fradkov, Direktur Jenderal Pusat Ekspor Rusia dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Senin (20/11/2017), di jenis produk pangan, Rusia menerapkan peraturan sangat tinggi dan ketat.
Baca: Bandara Purbalingga Mulai Beroperasi Jadi Bandara Komersial Tahun 2019
"Kami menetapkan persyaratan keselamatan produksi yang tinggi. Produsen kami beroperasi dengan bahan alami dan memiliki teknologi modern dalam mengolah makanan, selain itu banyak dari
mereka memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun di industri makanan," sebutnya.
Selain untuk mengenalkan cita rasa asli produk buatan Rusia, ajang ini juga dimanfaatkan untuk
membuka peluang bisnis dan meningkatkan wawasan tentang kualitas produsen makanan
Rusia untuk pasar pangan di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tahun 2016, total nilai
perdagangan non-migas antara Rusia dan Indonesia mencapai 116,92 juta dolar AS.
Sementara, berdasar statistik UN Comtrade, pada 2016, Rusia memiliki nilai ekspor yang sangat kecil
ke Indonesia terkait dengan produk makanan seperti sediaan kakao dan kakao, olahan
sereal, tepung, pati atau susu, produk kue kering, serta kopi, teh, maté dan rempah-rempah.
Dibandingkan negara lain, perdagangan bilateral antara Indonesia-Rusia masih di tahapan awal, sehingga kedua negara bertekad meningkatkan dan mengembangkan kerjasama lebih jauh.
Peter menambahkan, Rusia ingin mencoba masuk lebih dalam ke pasar makanan nIndonesia karena dipicu kesamaan budaya antara Indonesia dan Rusia, dalam hal bagaimana mereka menghargai komoditas pangan dan cita rasa makanan dalam kehidupan sehari-hari.