Nia Niscaya: Riyadh Juga Pasar yang Penting Bagi Pariwisata Indonesia
Brand Wonderful Indonesia akan menyerbu pasar Riyadh, Arab Saudi. Tidak tanggung-tanggung, 2 kegiatan langsung disiapkan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Brand Wonderful Indonesia akan menyerbu pasar Riyadh, Arab Saudi. Tidak tanggung-tanggung, dua kegiatan langsung disiapkan.
Yaitu sales mission dan consumer selling. Sales mission pun menjadi pintu menuju Riyadh Travel Fair (RTF) 2018. Agenda ini akan diikuti oleh enam pelaku industri pariwisata Indonesia.
“Riyadh juga pasar yang penting bagi pariwisata Indonesia. Mengoptimalkan potensinya, kegiatan sales mission dan consumer selling dilakukan sekaligus. Kami ingin pasar di Riyadh semakin solid,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, Selasa (20/3).
Sales mission Riyadh ini adalah lanjutan. Sebelumnya, hal serupa telah dilakukan di Dammam dan Jeddah.
Sales Mission Riyadh 2018 akan digelar 9 April nanti. Event ini akan dilaksanakan di Hotel Novotel Riyadh Al Anoud, Riyadh, Arab Saudi. Dimotori sepenuhnya Kementerian Pariwisata, Sales Mission ini akan mempertemukan sellers industri pariwisata Indonesia dengan buyers dari Riyadh.
“Para pelaku bisnis dan industri pariwisata akan bertemu. Sebagai sellers, 6 pelaku industri pariwisata Indonesia ini akan mengenalkan berbagai produk dan paket wisatanya,” terang Nia lagi.
Agenda Sales Mission Riyadh 2018 akan diawali dengan product presentation. Yaitu informasi mengenai destinasi-destinasi yang selama ini menjadi fovarit wisatawan Arab Saudi. Setelah buyers mengerti, kegiatan dilanjutnya dengan business to business (B to B meeting). Kegiatan transaksi ini akan melibatkan 100 travel agent (TA) dari Riyadh.
“Kami tahu, potensi yang dimiliki Riyadh sangat besar. Bertemu secara B to B Meeting dengan pelaku industri pariwisata Riyadh tentu akan dioptimalkan. Informasi pun akan diberikan selengkap mungkin. Paket-paket wisata juga sudah disiapkan menarik,” ujarnya.
Secara umum, wisatawan Arab Saudi ini memiliki tingkat perekonomian yang sangat bagus. Mengacu data Saudi Arabian Monetary Agency, kemampuan spending mereka berada pada angka SAR68 Miliar.
Statistics of the Tourist Information and Research Center menginformasikan, pengeluaran wisatawan Arab Saudi tahun lalu mencapai SAR29 Miliar. Jumlah itu berasal dari liburan 4 juta wisatawan Arab.
“Secara ekonomi, masyarakat Riyadh dan Arab Saudi ini sangat kuat. Jumlah arus ke luar wisatawannya juga sangat tinggi. Mereka biasanya memanfaatkan masa liburan Idul Fitri untuk melancong. Potensi ini tentu harus dimanfaatkan tahun ini,” katanya.
Sepanjang 2017, sebanyak 166.111 wisatawan Arab Saudi memilih berkunjung ke Indonesia. Dari jumlah itu, Jakarta menjadi destinasi favorit. Ada sekitar 154.956 wisatawan Arab Saudi yang masuk dari pintu Bandara Soekarno-Hatta.
Selain Jakarta, mereka memilih Bali dengan jumlah kunjungan 10.068 orang. Lalu, destinasi alternatif lainnya adalah Kepulauan Riau, Jawa Timur, hingga Sumatera Utara.
“Jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi masih bisa dinaikan tahun ini. Kami optimistis, agenda sales mission ini akan sukses. Sebab, setelah sales mission dilanjutkan dengan consumer selling. Jadi potensi yang ada bisa sangat besar,” ujar Nia lagi.