Gunung Gamalama Meletus dan Berstatus Waspada, Inilah 5 Aturan yang Wajib Ditaati Pendaki
Ada lima peraturan yang wajib ditaati oleh para pendaki bila ingin mendaki Gunung Gamalama yang kini tengah erupsi.
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Gamalama yang berada di Pulau Ternate, Maluku Utara, meletus, Kamis (4/10/2018) pada pukul 11.52 WIT.
Gunung mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal.
Abu vulkanik terbawa angin ke arah barat laut dan jatuh di wilayah Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane menuturkan, status gunung masih tetap Waspada tingkat II.
Pihaknya masih terus mengamati perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Darno juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari kawah puncak gunung itu.
Terkait aktivitas Gunung Gamalama, gunung dengan ketinggian 1.715 meter itu rupanya menyimpan kisah kearifan lokal yang terus dijaga oleh warganya.
Setidaknya, ada lima peraturan yang wajib ditaati oleh para pendaki Gunung Gamalama, seperti dilansir dari TribunTravel.com:
1. Membaca Doa Fere Kie
Sebelum mendaki gunung, pendaki akan dipimpin oleh juru kunci Gunung Gamalama untuk membaca doa Fere Kie.
2. Jumlah Pendaki Harus Genap
Selain membaca doa, jumlah pendaki yang akan mendaki Gunung Gamalama harus genap.
Seperti dua, empat, delapan, atau 10 dan tidak disarankan mendaki dengan jumlah ganjil.
Menurut mitos yang berkembang, jika berjumlah ganjil satu di antaranya akan mendapat celaka.
3. Dilarang Mengucapkan Kata Kotor
Larangan ini sama seperti ketika kita mendaki gunung lainnya.
Pendaki Gunung Gamalama juga dilarang untuk mengucapkan kalimat atau kata kotor.
4. Dilarang Membawa Minuman Keras
Ketika mengunjungi Gunung Gamalama, pendaki juga dilarang membawa dan mengonsumsi minuman keras.
5. Dilarang Buang Air Sembarangan
Tidak hanya itu, pendaki di Gunung Gamalama ketika ingin buang air jangan sembarangan.
Pendaki juga dilarang keras buang air di dekat kompleks kuburan tua.
Pasalnya, kuburan tua tersebut kabarnya adalah kuburan para wali yang menyebarkan agama Islam di Maluku Utara.
Biasanya pendaki yang sering terjatuh dan tersesat saat mendaki Gunung Gamalama dikarenakan tidak mematuhi larangan tersebut.
Ketika sampai di puncak Gunung Gamalama, pendaki akan disuguhi panorama alam yang menakjubkan.
Pendaki juga akan menemukan mata air abdas.
Mata air ini dipercaya dapat menjadi obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 5 Larangan Saat Mendaki Gunung Gamalama, Satu di Antaranya Pendaki Tak Boleh Bejumlah Ganjil