Lion Air JT 610 Jatuh, Berikut Ini Tips Atasi Rasa Takut Naik Pesawat
Kabar duka kembali terdengar, pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di Laut Jawa
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mungkin Anda memilih perjalanan darat karena takut naik pesawat, namun sampai kapan menghindar? Lebih baik coba tips mengatasi rasa takut naik pesawat!
Kabar duka kembali terdengar, kemarin pada Senin (29/10/2018) pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di Laut Jawa.
Pesawat dijadwalkan mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 dan mulai kehilangan kontak serta tidak terlihat di radar sejak pukul 6.33 WIB.
Badan SAR Nasional pun segera mengirim petugas pencarian ke lokasi sesuai dengan titik koordinat terakhir pesawat terlihat di radar guna melakukan evakuasi.
Sayangnya, kabar duka seperti ini bukan sekali atau dua kali terjadi.
Seringkali berulangnya kejadian serupa dapat menimbulkan rasa takut bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan udara dengan pesawat.
Lantas bagaimana cara mengatasi rasa takut naik pesawat? Dilansir dari Step to Health, berikut 5 di antaranya:
1. Belajar tentang pesawat
Anda tidak harus menjadi pilot atau pramugari untuk memahami bagaimana pesawat bekerja.
Pelajari bagaimana fungsinya saat lepas landas dan mendarat, apa yang terjadi selama penerbangan, tindakan pengamanan apa yang dapat Anda ambil sebelumnya.
Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Tak Gunakan Celana Pendek Bisa Selamatkan Nyawa saat Terbang
Juga ketahui tentang apa yang perlu Anda pertimbangkan selama penerbangan, berapa banyak pemeriksaan pesawat yang harus Anda lalui sebelum lepas landas.
Mungkin juga berguna untuk mengetahui bagaimana sayap dan setiap bagian lain dari pesawat berungsi.
2. Bandingkan keamanan penerbangan
Memang benar ketika ada kecelakaan pesawat, mayoritas penumpang meninggal.
Namun, kemungkinan untuk mengalami kecelakaan pesawat jauh lebih kecil daripada kecelakaan mobil. Carilah data statistik untuk menenangkan saraf Anda.
Meskipun kita dapat melihat berbagai kasus kecelakaan pesawat di berita, media jelas menggambarkan mereka sebagai kasus yang sangat dipublikasikan bukan sesuatu yang luar biasa.
3. Persiapkan diri Anda untuk gerakan pesawat normal
Dalam banyak kasus, rasa takut terbang disebabkan oleh hal yang tidak diketahui.
Apa yang terjadi ketika ada turbulensi? Apa yang terjadi saat take-off? Kenapa mereka meminta kita memasang sabuk pengaman?
Ketika kita merasa tidak aman, secara otomatis kita akan berpikir sesuatu yang buruk akan terjadi.
Namun, seharusnya Anda tidak berpikiran seperti itu, Anda harus bersikap seprti berikut:
Pakailah penutup telinga (untuk perubahan dalam tekanan kabin) Rasakan perasaan hampa di perut Anda (karena pesawat bergerak cepat untuk lepas landas)
Rasakan gerakan dari sayap pesawat (untuk mengubah arah atau terbang ketika ada angin)
4. Jangan khawatir tentang turbulensi
Meskipun Anda mungkin berpikir ini adalah bagian terburuk dari penerbangan, kenyataannya, turbulensi sangatlah wajar.
Jika Anda bepergian selama lebih dari 6 jam, di beberapa titik pesawat akan bergerak sedikit lebih banyak.
Ini terjadi ketika pesawat melewati area bertekanan rendah dan kemudian melewati area bertekanan tinggi. Ini mirip dengan mengemudi di jalan berbatu atau jalan berlubang.
Penumpang diminta untuk memasang sabuk pengaman mereka untuk alasan keamanan.
5. Kendalikan kecemasan Anda
Anda harus menyadari bahwa penerbangan tidak mentolerir rasa cemas Anda. Ini berarti Anda tidak perlu khawatir tentang sesuatu yang berada di luar kendali Anda.
Anda dapat melatih relaksasi atau latihan pernapasan di saat-saat menjelang lepas landas atau selama penerbangan.
Bayangkan tempat yang Anda tuju, tempat apa yang akan Anda lihat dan siapa yang akan Anda temui saat di lokasi tujuan.
Tonton film, baca buku, dengarkan musik , main game atau ngobrollah dengan orang yang duduk di sebelah Anda.
Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu memperhatikan apa yang terjadi di sekitar Anda, termasuk melupakan kecemasan Anda.