Taman Wisata Alam Pulau Bakut Akan Dilengkapi Warung Terapung
Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut ke depan akan dilengkapi sejumlah warung terapung yang dikelola masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, BARITO KUALA - Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut yang berada di bawah Jembatan Barito Kabupaten Barito Kuala (Batola) ke depan akan dilengkapi sejumlah warung terapung yang dikelola masyarakat.
"Iya, kita memang berencanakan ada warung-warung terapung di kawasan Pulau Bakut yang dikelola masyarakat sekitar. Warung-warung terapung itu nantinya bisa mengembangkan ekonomi masyarakat dan memudahkan pengunjung saat mencari makan dan minum. Konsepnya masih dibicarakan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Banjarbaru Balai Konservasi Sumber Daya Alam, (BKSDA) Kalsel Ridwan Efendy, Jumat (9/11/18).
Bupati Barito Kabupaten Barito Kuala Hj Noormiliyani AS sendiri berjanji akan memperbaiki akses jalan menuju Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut yang berada di bawah Jembatan Barito Kabupaten Barito Kuala (Batola).
"Iya kita akan memberikan dukungan akses jalan termasuk sarana transportasi dan tempat berjualan yang melibatkan masyarakat, khususnya warga Desa Marabahan Baru dan Beringin," kata Noormiliyani saat melakukan soft opening TWA Pulau Bakut bawah Jembatan BaritoKabupaten Batola, Rabu (07/11/18) lalu,
Bupati berharap tempat wisata ini bukan saja bermanfaat bagi pengunjung namun juga berguna bagi masyarakat sekitar dalam meningkatkan perekonomian mereka.
Usai melakukan soft opening, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalsel, Mahrus Aryadi dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Dahnial Kifli serta undangan meninjau titian mangrove sepanjang 630 meter.
Kemudian, dilanjutkan penanaman pohon menandai kawasan Sanctuary (perlindungan) Bekantan ini menjadi alternatif tempat refresing sekaligus wisata edukasi.
"Saya sangat mengapresiasi upaya BKSDA yang telah bekerja keras dalam rangka meningkatkan objek wisata Pulau Bakut ini untuk menjadi tujuan wisata menarik sekaligus tempat edukasi masyarakat, khususnya bagi para pelajar," kata Noormiliyani.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalsel, Mahrus Aryadi ingin lokasi Pulau Bakut yang merupakan hunian bagi Bekantan (Nasalis Larvatus) dengan memiliki luas 15,8 hektar ini letaknya sangat setrategis selain dekat dengan pusat kota Banjarmasin, murah dan pengunjung bisa belajar.
Dijelaskan Mahrus, kawasan wisata Pulau Bakut ini telah dilengkapi sejumlah sarana dengan pembiayaan BKSDA Kalsel dan PT Adaro Indonesia dengan dukungan biaya sekitar Rp 1,6 miliar. Sedangkan fasilitas yang tersedia berupa loket karcis, mushalla, titian sepanjang 630 meter, menara pandang dan WC.
Mahrus menyatakan TWA Pulau Bakut ke depan akan dilengkapi daya tariknya seperti area kerajinan, kuliner, termasuk mendatangkan komunitas pegiat binatang untuk bisa ditampilkan di lokasi wisata pada hari-hari tertentu.(banjarmasinpost.co.id)
Baca: Tiga Nama Besar Ramaikan Piala AFF 2018, dari Premier League hingga Langganan Piala Dunia