Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pendaki Bertahan dalam Kondisi Mencekam Kemacetan di Gunung Everest

Sepuluh orang telah meninggal dalam waktu kurang dari dua minggu setelah cuaca buruk di Gunung Everest bulan ini.

Penulis: Rizky Tyas Febriani
zoom-in Cerita Pendaki Bertahan dalam Kondisi Mencekam Kemacetan di Gunung Everest
Instagram Elia Saikaly
Kemacetan pendaki di Gunung Everest, foto diambil Elia Saikaly seorang pembuat film dan petualang saat mendaki Gunung Everest 

TribunTravel.com/Rizky Tyas

TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh orang telah meninggal dalam waktu kurang dari dua minggu setelah cuaca buruk di Gunung Everest bulan ini.

Kemacetan di Gunung Everest membuat banyak pendaki menunggu dalam antrian panjang menuju puncak, berisiko kelelahan dan kehabisan oksigen.

Musim ini, Nepal mengeluarkan rekor 381 izin mendaki Gunung Everest.

Ratusan orang berstatus 'tidak terlatih dengan baik' mengambil risiko dan menempatkan hidup mereka sendiri dalam bahaya hanya dengan panduan Sherpa.

Kepadatan di jalur pendakian diduga menjadi penyebab setidaknya empat kematian di gunung tertinggi di dunia itu.

Banyak pendaki menunggu berjam-jam di "zona kematian", yang mana dinginnya cukup pahit, minim oksigen dan medannya sangat berbahaya.

Korban Everest tahun ini adalah yang tertinggi sejak 2014 hingga 2015, ketika gempa bumi besar memicu longsoran dahsyat.

Berita Rekomendasi

Kemacetan di jalur pendakian Everest dan segala kengeriannya juga diabadikan pendaki yang juga pembuat film petualangan dan dokumenter, Elia Saikaly.

Elia Saikaly memposting di Instagram pada hari Minggu (26/5/2019) ketika ia telah mencapai puncak Everest dan mengatakan "tidak percaya apa yang ia lihat di sana".

BACA SELENGKAPNYA >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas