Menikmati Pemandangan Gunung Bromo Layaknya Pemandangan di Antartika
Fenomena frost atau embun upas yang membeku menyerupai salju, kali ini terjadi di kawasan Gunung Bromo.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Fenomena frost atau embun upas yang membeku menyerupai salju, kali ini terjadi di kawasan Gunung Bromo.
Akibat fenomena itu, lautan pasir di kawasan Gunung Bromo terlihat memutih.
Pemandangan ini seperti layaknya pegunungan di negeri-negeri Eropa saat musim salju atau di Antartika.
Sebuah pemandangan yang sangat langka di kawasan Gunung Bromo.
Hingga Selasa pagi, 25 Juni 2019 sebagian besar lautan pasir Gunung Bromo memutih.
Baca: MUI Imbau Masyarakat Tenang Tunggu Hasil Putusan Sengketa Pilpres
Baca: Gelar Halal Bihalal, Forum Relawan Jokowi Bakal Ramaikan Senayan Sore Ini
Baca: Peserta Aksi Massa di Patung Kuda Ini Berpakaian Serba Hitam sambil Bawa Ayam Kampung
Baca: Sebelum Azan Subuh, Ratusan Orang Antre Tebus Obat ke Apotek
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Syarif Hidayat mengatakan, embun upas kini sudah meluas di Ranupani, Cemorolawang, dan Penanjakan.
"Fenomena frost untuk pengunjung menjadi daya tarik. Banyak yang mengabadikan dalam bentuk foto selfie atau video," kata Syarif Hidayat, Selasa (25/6/2019).
"Embun upas sudah di laporkan muncul atau terjadi di Ranupani, Cemorolawang dan Penanjakan," sambung dia.
Tanaman yang berada di kawasan Gunung Bromo juga membeku.
Wisatawan pun banyak yang mendekat dan melihat dari jarak dekat.
Diterangkan Syarif Hidayat, fenomena embun upas ini pertama kali terjadi pada Minggu, (16/6/2019) lalu.
Sejak kemunculannya, kunjungan wisatawan semakin meningkat terutama saat dini hari hingga pagi.
Jumlah wisatawan lebih banyak dari bulan Mei, meski saat ini belum masuk satu bulan penuh.
Pengunjung sejauh ini masih antusias laporan menyebutkan lebih kurang 84 ribu pengunjung selama 1 sampai dengan 24 Juni.
“Lebih banyak dibandingkan bulan Mei dengan angka sebanyak 53.868 orang," terang Syarif.
Fenomena embun upas biasa terjadi terutama saat memasuki musim kemarau dan menghilang saat matahari mulai meninggi.
Biasanya sebelum muncul embun upas cuacanya sehari sebelumnya, sangat panas terik.
Pada sore hari ada kabut tipis, sedangkan pada malam hari dingin sampai 0 derajat mendekati titik beku.
“Itu tanda-tanda frost bakal dijumpai di TNBTS," tutup Syarif. (Benni Indo)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Fenomena Frost atau Embun Upas di Kawasan Gunung Bromo, Lautan Pasir Memutih dan Tanaman Membeku