Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chelsea Islan berkesempatan mengunjungi Nagoya, Jepang pada April lalu.

Chelsea Islan pun menikmati berbagai destinasi wisata, dan sederet kuliner menggugah lidah.

Saat tiba di Nagoya, ia langsung menyambangi Inuyama. Di sana, ia bisa menyewa Yukata serta aksesoris lainnya.

“Aku aku pilih warna favorit aku pink, obi beltnya warna ungu, sendal dan jepitan rambutnya bisa pilih sendiri,” kata Chelsea saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).

Setelahnya, ia pun menyambangi pusat perbelanjaan Don Quijote.

Kata Chelsea Islan, di lokasi ini ia bisa berbelanja berbagai oleh-oleh dan souvenir.

Tak hanya peralatan elektronik, namun banyak pula kios yang menjual makanan khas Jepang.

Baca: Berembus Kabar Tengah Dekat, Reaksi Chelsea Islan Soal Sosok Golkar Rob Clinton Kardinal, Siapa Dia?

“Komplit banget dari lantai satu sampe lantai enam. Di sini juga ada tax free nya, jadi harganya bersahabat,” katanya.

Di Inoyama, ChelseaIslan juga menjajal berbagai kudapan. Mulai dari matcha tiramisu, hitsumabusi, hingga tebasaki.

“Aku suka banget di Nagoya itu ada banyak kios-kios kecilnya yang menjual sate, onigiri, sea foodnya banyak banget,” kata pemain film Headshot itu.

Hari kedua, Chelsea Islan pun bertandang ke desa Shirakawa.

Pada saat kedatanganya, yakni April, saat itu cuaca terasa cukup panas. Namun, Chelsea Islan tetap menikmati desa dengan lingkungan yang sangat bersih tersebut.

Selama perjalanan ke Jepang, wanita 24 tahun menginap itu di Gero Onsen. Ia mengibaratkan dirinya benar-benar menjadi gadis Jepang.

“Kita benar-benar hidup seperti orang Jepang. Bagaimana caranya menjadi gadis tradisional di situ. Yang paling aku inget pemandian air panasnya itu. Kita bisa rendeman dan outdoor,” katanya.

Sebelum kembali ke tanah air, Chelsea lebih dulu mendatangi Nabana no Sato. Di sana ia berfoto di event illumination, yakni atraksi yang menampilkan keindahan jutaan lampu LED.

Chelsea Islan juga terkesima dengan keindahan Begonia Garden.

“Ada dua belas ribu jemis bunga, sepanjang tahun tetap hidup,” katanya.

Momen liburan ke Nagoya, Jepang menjadi pengalaman tersendiri bagi Chelsea. Baginya, masyarakat Nagoya sangat menjaga lokasi-lokasi bersejarah. Padahal, usianya sudah ratusan tahun. Ia juga sangat kagum dengan masyarakat setempat yang menjaga budaya mereka.

“Aku juga suka banget mereka masih preserved budaya mereka, masih pake kimono kemana-kemana. Aku seneng banget karena dapat feel culture-nya kalau ke sana,” katanya.