Cerita Gubernur Olly Soal Pesatnya Pertumbuhan Pariwisata Sulut, dari Lumba-lumba hingga Cap Tikus
Cerita Gubernur Olly Soal Pesatnya Pertumbuhan Pariwisata Sulut, dari Lumba-lumba hingga Cap Tikus
Editor: Tiara Shelavie
Cerita Gubernur Olly Soal Pesatnya Pertumbuhan Pariwisata Sulut, dari Lumba-lumba hingga Cap Tikus
TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjelma jadi daerah The Rising Star Tourism.
Dalam waktu beberapa tahun terjadi pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 600 persen.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey berkisah seluk beluk upayanya demi memajukan pariwisata Sulut, ketika menjamu para pimpinan Grup Tribun di rumah pribadinya, Desa Kolongan, Minahasa Utara, Sulut, Sabtu (13/07/2019).
"Sekarang ini kami tak lagi promosi wisata, soalnya nanti bandara macet. Banyak yang datang Bandara yang sekarang nggak cukup menampung, " kata Olly.
Sebab itu, Presiden Joko Widodo datang langsung cek Bandara Sam Ratulangi di Sulut.
Presiden langsung memerintahkan perluasan Terminal Bandara agar bisa menampung 6 juta penumpang, lalu runaway ditambah lebih panjang untuk pesawat berbadan besar.
Mengurus pariwisata, sebenarnya triknya mengatasi regulasi menghambat.
Contohnya Imigrasi.
Penerbangan mancanegara itu butuh pelayanan petugas imigrasi, ini ranahnya Menkumham.
Kemudian, Bea Cukai.
Dulu Kanwil Bea Cukai hanya ada di Makassar, sekarang di Sulut punya Kanwil Bea Cukai Sulbagtara.
Lalu, perhubungan menyangkut perizinan rute penerbangan.
Semua tuntas, pariwisata lancar.
Olly mengakui, melancarkan lobi-lobi, kebetulan ia punya banyak teman dan kenalan, semasa dari Anggota DPR RI dulu.
"Nggak ada orang hebat sendiri, orang jadi hebat karena punya banyak teman," kata Ketua DPD PDIP Sulut ini.
Lobi-lobi, dan atasi hambatan regulasi itu langkah sesudahnya.
Siapa sangka booming pariwisata ini diawali kisah lumba-lumba dan captikus.
Mamalia laut, dan minuman keras tradisional Minahasa ini rupanya punya peran penting.
Gubernur Olly sampai ketawa ketika mengisahkannya.
Olly mengatakan, ia belum jadi Gubernur itu sekitar 2015.
Duduk ngobrol ngopi dengan pakar marketing, diskusi membangun Sulut ketika menjadi Gubernur nanti.
Jawabannya ketemu, ternyata paling gampang pariwisata.
"Sasarannya Tiongkok, lagi punya banyak uang, dan warganya senang bepergian, " ungkap dia.
Satu kali terintislah sebuah jalan. Ketemu pengusaha asal Cina namanya Wiliam.
Gubernur Olly pun menjamu rombongan Cina yang pertama kali datang ke Sulut.
"Diajak makan di Restoran City Ekstra, kemudian diajak ke Bunaken, " kata dia.
Mungkin kebetulan, atau memang sudah jalannya Tuhan. Di tengah laut muncul lumba-lumba bermain di sekitar kapal yang ditumpangi
"Turis Cina ini rupanya senang, mereka foto-foto. Terus saya sampaikan saja, di Sulut ini memang begini, banyak lumba-lumba, " ujar Mantan Anggota DPR RI ini tertawa.
Lain lumba-lumba, lain lagi captikus.
Menguatkan kearfian lokal maka Olly menawarkan minuman captikus.
Merasa tertantang, para turis diminum saja captikus itu, rupanya kunjungan itu berkesan.
Sampai diliput media Cina.
Maka kemudian datang lagi rombongan berikutnya.
Peluang terbuka, Februari 2016 dilantik, Gubernur bergerak cepat langsung urus kerjasama dengan travel, hingga melobi Owner Lion Air, Rusdy Kirana.
"Pak Rusdi ini bantu juga, Pak Gubernur mau pesawat apapun dikasih tapi izin urus sendiri," ungkapnya.
Izin belum ada, tapi tiket sudah terjual, penerbangan perdana bahkan sudah ditentukan jadwalnya, 3 Juni 2016
Sampai Mei 2016, izin penerbangan belum juga keluar.
Lobi ke Menteri Perhubungan ketika itu Ignasius Jonan masih mentok, bahkan sepekan jelang penerbangan perdana izin tak kunjung keluar.
Gubernur langsung melancarkan lobi ke Presiden Jokowi.
"Presiden langsung telepon Menteri Ijo (Ignasius Jonan)," kata dia.
Singkat kata, izin akhirnya keluar. Penerbangan perdana sukses.
Lion Air bahkan membuka rute penerbangan di 8 kota di Cina, tak hanya charter flight, bahkan reguler flight.
Pariwisata Sulut, booming kunjungan wisatawan Cina.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Kisah Gubernur Olly soal Lumba-lumba dan Cap Tikus di Balik Booming Pariwisata Sulut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.