Tren Raja Baru, Kerajaan Kesotoan Nusantara Resmi Berdiri di Lebak Bulus, yang Ini Bisa Goyang Lidah
Puluhan orang dengan mengenakan busana adat Jawa pada Minggu (2/2/2020) mendeklarasikan 'Negara Kesotoan Nusantara' di Jalan Lebak Bulus Raya Nomor 2,
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan sejumlah kerajaan baru menjadi fenomena baru sekaligus mendapatkan perhatian menarik oleh masyarakat.
Kerajaan baru semisal Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Sunda Empire di Bandung, dan King of the King di Tangerang dan juga Kesultanan Selako di Tasikmalaya menjadi headline hampir seluruh media massa.
Tak mau kalah, kini mucul 'kerajaan baru'.
Puluhan orang dengan mengenakan busana adat Jawa pada Minggu (2/2/2020) mendeklarasikan 'Negara Kesotoan Nusantara' di Jalan Lebak Bulus Raya Nomor 2, Cilandak, Jakarta Selatan.
Deklarasi itu dipimpin oleh Ubaidillah, yang mengklaim dirinya sebagai Wali Soto.
Dia melakukan deklarasi di hadapan puluhan orang yang dianggapnya sebagai 'Seluruh Rakyat Kesotoan'.
Pada saat deklarasi itu, dia dikawal dua unit patroli berkuda dari kepolisian.
Ia menyampaikan orasi dan mendapat sambutan meriah dari rakyatnya.
Baca: Uang Keanggotaan Puluhan Juta & Anggota Ratusan, Ini Fakta Penangkapan Petinggi King of The King
Baca: Petinggi Sunda Empire Aceh Mengundurkan Diri, Seluruh Anggota akan Dibubarkan
"Saya ingin memberikan fatwa kepada anda semua. Jangan lupakan pagi-pagi dengan soto. Jangan lupakan siang dengan soto dan malam dengan soto. Jadi, setiap hari harus makan soto," kata Ubay pemilik rumah makan Soto Seger Boyolali Hj. Amanah saat melakukan deklarasi di salah satu kedai sotonya itu.
Langkah Ubay mendirikan Kerajaan Kesotoan Nusantara bertujuan untuk mengangkat kembali kejayaan soto sebagai salah satu kekayaan kuliner khas Nusantara.
Melalui Kerajaan Kesotoan Nusantara, dia menegaskan, ingin menggerakkan pecinta soto yang ia sebut dengan Rakyat Kesotoan, untuk turut menggelorakan kuliner soto agar bisa makin disukai masyarakat luas.
Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 70 varian soto yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca: Menguak Sosok Dony Pedro King Of The King dari Pemilik Rumah Kontrakan di Bandung
Baca: Sosok Raja Diraja King Of The King Dony Pedro Terbongkar, Ngaku Harta Melimpah, Ngontrak di Bandung
Sebagai Wali Soto, Ubaidillah menegaskan kerajaannya berbeda dengan kerajaan yang belakangan bermunculan.
Ia memastikan, pendirian Kerajaan Kesotoan Nusantara bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat soto di tanah Nusantara.
“Jadi Kerajaan Kesotoan ingin mengangkat soto yang memilliki lebih dari 70 varian di berbagai daerah. Kami akan bersatu melawan brand-brand kuliner asing yang nyatanya sudah mulai digemari masyarakat Nusantara," katanya.
“Harapan kami dengan didukung oleh seluruh rakyat nusantara, brand soto bisa bersaing bukan hanya di kancah lokal namun juga global,” imbuh Ubay.
Ubay mengatakan, Kerajaan Kesotoan memiliki visi menyegarkan anak bangsa, dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan melayani para rakyat dengan sepenuh hati.
Dengan mengusung tagline 'Soto Nusa Soto Bangsa', ia berharap rakyat bisa berbondong-bondong menyantap soto walau berbeda suku berbeda adat dan agama.
"Salah satu misi kerajaan ini adalah mengangkat kuliner Nusantara, menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus membuat masyarakat mencintai kuliner Nusantara," tandasnya