Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mulai Hari Ini, Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup

Balai Konservasi Borobudur (BKB) membatasi kunjungan pada teras lantai 9 dan 10 Candi Borobudur mulai hari ini, Kamis (13/2/2020)

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mulai Hari Ini, Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup
borobudurpark.com
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Balai Konservasi Borobudur (BKB) membatasi kunjungan pada teras lantai 9 dan 10 Candi Borobudur mulai hari ini, Kamis (13/2/2020) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Pembatasan ini dilakukan dalam rangka kegiatan monitoring struktur stupa teras dan stupa induk Candi Borobudur oleh BKB.

Berdasarkan rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (13/2/2020), BKB akan melakukan kegiatan monitoring yang meliputi Monitoring Keterawatan Batu, Monitoring Kestabilan Struktur, Monitoring Dampak Kunjungan, dan Monitoring Lajur Kerusakan Nat Batu Struktur Stupa Induk.

Selain itu pembatasan kunjungan juga dilakukan untuk mengampanyekan peduli pelestarian Borobudur.

BKB mencatat bahwa perilaku pengunjung yang kurang mendukung pelestarian tersebut lebih sering dijumpai di bagian teras lantai 8, 9, dan 10 Candi Borobudur.

Kepala Seksi Konservasi BKB Yudi Suhartono dalam keterangannya menyebut beberapa perilaku pengunjung yang mengancam kelestarian candi.

"Adapun perilaku-perilaku tersebut seperti duduk-duduk atau memanjat dinding pagar langkan candi atau stupa, corat-coret atau vandalisme, menggeser, mencungkil, menggores batu candi, membuang sampah sembarangan, menempelkan permen karet di batu candi, merokok dan mematikan puntung rokok pada batu, melompat di atas stupa (parkour)," kata Yudi dalam keterangan pers rilis.

Berita Rekomendasi

Selain itu, perilaku pengunjung lainnya yang tidak mencerminkan pelestarian candi yaitu menyentuh dan bersandar pada relief candi, dan membawa benda yang berpotensi merusak batuan atau relief.

Candi borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Candi borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (Kompas.com/ Nicholas Ryan Aditya)

Tak hanya itu, gesekan alas kaki pengunjung dan pasir yang terbawa kaki juga dapat mengakibatkan keausan lantai tangga candi.

Rilis tersebut mengatakan kunjungan wisatawan yang besar dapat membawa dampak positif juga negatif terutama bagi kelestarian struktur Candi Borobudur.

"Apabila terjadi kerusakan pada bangunan cagar budaya tentunya sudah tidak akan pernah bisa diperbaharui lagi dan tidak bisa kembali seperti semula atau tidak bisa tergantikan," lanjut Yudi.

Rilis juga menyebut bahwa Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia UNESCO akan dilakukan pemantauan melalui dua mekanisme yaitu monitoring periodik dan monitoring reaktif.

Monitoring periodik dilaksanakan secara rutin (6 tahun sekali) melalui penilaian atas pelaporan yang disusun oleh pemerintah, yang akan dievaluasi oleh Badan Penasehat dan dibahas pada sidang komite warisan dunia.

"Sementara untuk monitoring reaktif, dilaksanakan pada situs yang terindikasi adanya permasalahan yang dapat mengancam Outstanding Universal Value (OUV) situs, keadaannya terganggu atau terancam kelestariannya, hendak dan atau sudah dimasukkan ke dalam Warisan dalam Bahaya (World Heritage in Danger), atau dipertimbangkan dihapus dari Daftar Warisan Dunia," jelas Yudi.

Penutupan dan pembatasan tersebut tidak menutup kunjungan wisatawan Candi Borobudur. Wisatawan masih bisa melihat dan menikmati puncak stupa pada lantai 8, sedangkan lantai 9 dan 10 ditutup untuk umum maupun acara privat seperti melihat matahari terbit adn terbenam dari Candi Borobudur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup Mulai Hari Ini, Ada Apa?"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas