Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Ikan Buntal, Ikan yang Mahal tapi Beracun

Ikan buntal atau fugu merupakan hidangan mewah di Jepang yang harganya selangit, walaupun risiko terburuk memakannya ialah kematian.

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mengenal Ikan Buntal, Ikan yang Mahal tapi Beracun
Steemit
Ikan buntal atau ikan buntek 

TRIBUNNEWS.COM - Ikan buntal atau fugu merupakan hidangan mewah di Jepang yang harganya selangit, walaupun risiko terburuk memakannya ialah kematian.

Langkah kecil yang salah dalam mengolah ikan buntal ini akan berakibat fatal bagi penikmatnya.

Ikan buntal bisa menjadi makanan nikmat sekaligus bisa menjadi racun yang mematikan. Ikan ini mengandung racun neurotoksin bernama tetrodotoksin yang mengganggu sel saraf.

Makanan yang sangat beracun

ikan buntal
ikan buntal (brindleybeach.com)

Mengutip laman BBC, ovarium ikan buntal merupakan bagian yang beracun. Tetapi hati dan usus juga berpotensi mematikan. Racun fugu 200 kali lebih berbahaya dari sianida.

Setidaknya 295 jatuh sakit setelah mengonsumsi ikan buntal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan 3 di antaranya meninggal, dilansir dari The Asahi Shimbun. 80 persen kasus keracunan terjadi di rumah.

Sebagian besar korban adalah pemancing yang dengan terburu-buru mencoba menyiapkan tangkapan mereka di rumah sendiri.

Berita Rekomendasi

Keracunan tetrodotoksin digambarkan memiliki efek yang bekerja cepat dan ganas. Mula-mula mati rasa di sekitar mulut, kemudian lumpuh, akhirnya kematian.

Chef yang menyiapkan ikan buntal harus dengan hati-hati memeriksa organ beracun di atas nampan. Memastikan setiap organ beracun telah diambil.

Bagian beracun ikan buntal biasanya akan dibawa ke pasar ikan utama Tokyo dan dibakar, bersama dengan potongan-potongan beracun dari restoran yang menghidangkan fugu lainnya.

Seorang yang menyajikan fugu harus bertahun-tahun berlatih dan harus mengambil ujian praktik agar bisa lolos dan mendapatkan lisensi khusus.

Bagi yang ingin memiliki sertifikat itu harus melewati masa latihan intensif selama 2 hingga 3 tahun. Mereka harus bisa mengenali bagian yang beracun dan harus dibuang.

Fugu sashimi, memiliki tekstur agak kenyal dan rasa yang tidak begitu menonjol.

Namun, pecinta fugu akan mengatakan rasanya khas, dan yang paling penting dari rasa adalah teksturnya yang unik.

Sajian ikan buntal nan mahal

Ikan buntal yang menggelembungkan perutnya setelah tersangkut pancing, Rabu (4/5/11) di Danau Pengelang, Desa Teluk Aur, Kecamatan Bunut, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Ikan buntal yang menggelembungkan perutnya setelah tersangkut pancing, Rabu (4/5/11) di Danau Pengelang, Desa Teluk Aur, Kecamatan Bunut, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (severianus endi)

Fugu adalah makanan yang mahal di Jepang dan restoran yang menyajikannya bisa dibilang sebagai salah satu restoran terbaik di negara itu.

Tidak main-main, per kepala ikan fugu dihargai sebesar 120 dollar AS atau setara dengan Rp 1,7 juta.

Harga yang dikatakan selangit ini didasari oleh jasa pengolah fugu yang patut dihargai.

Orang yang boleh mengolah ikan buntal atau fugu adalah koki atau chef yang sudah mendapat lisensi atau surat izin untuk mengolah ikan fugu.

Tradisi makan fugu di Jepang

Tradisi orang Jepang sering kali menyantap fugu saat musim dingin. Hal ini menjadi sebuah keharusan seperti menyantap unagi di tengah musim panas.

Mengutip Business Insider, orang Jepang memakan 10.000 ton ikan buntal pertahunnya.

Selain itu di high season untuk ikan ini harganya bisa melambung sangat tinggi, mulai dari 265 dollar US per kilonya atau setara dengan Rp 3,7 juta.

Terdapat 120 spesies dari ikan ini, tetapi terdapat satu yang sering dimakan yaitu jenis torafugu. Namun, jenis ini malah yang paling mahal dan yang paling beracun.

Torafugu disediakan di restoran kelas atas Jepang, bisa diolah sebagai sashimi yang sangat tipis, tempura dan sake panas yang disebut hirazake.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa itu Ikan Buntal? Ikan Mahal yang Beracun"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas