6 Kastil Tertua di Dunia yang Masih Berdiri Megah hingga Kini
Selama berabad-abad, kastil sudah berdiri kokoh. Di zaman modern seperti ini, kastil selalu dikaitkan dengan kisah-kisah horor. Pada masa kejayaannya
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Selama berabad-abad, kastil sudah berdiri kokoh. Di zaman modern seperti ini, kastil selalu dikaitkan dengan kisah-kisah horor.
Pada masa kejayaannya, setiap kastil menjadi tempat tinggal bagi bangsawan.
Kastil juga memiliki benteng yang digunakan untuk keamanan kastil dari para penjajah yang ingin memperebutkan tanahnya.
Bangunan-bangunan megah tersebut sampai kini tetap menjadi bagian dari sejarah dunia.
Berikut enam kasil tertua di dunia, dilansir dari History:
Benteng Aleppo
Di mulai pada abad pertengahan, benteng-benteng ini dibangun untuk para bangsawan. Benteng melindungi mereka dari serangan luar.
Benteng Aleppo bisa dikatakan kastil tertua dan terbesar di dunia, yang terletak di kota tua Aleppo, Suriah.
Benteng tersebut dibangun sekitar 3.000 SM.
Pada awal abad ke-21, Aga Khan bekerja sama dengan masyarakat arkeolog Aleppo untuk melakukan konservasi di benteng tersebut.
Meskipun banyak kerusakan pada benteng tersebuty akibat perang sipil, sampai saat ini benteng tersebut masih bisa dinikmati oleh wisatawan.
The Reichsburg Cochem
The Reichsburg Cochem tertelak di Cochem, Jerman.
Kastil Reichsburg Cochem dikatakan telah dibangun pada tahun 1.000 dan tetap berdiri sampai sekarang.
Dokumen-dokumen sejarah kastil itu berasal dari tahun 1051 ketika putri Ezzo dan mantan Ratu Polan, Richeza, memberikan kastil itu kepada keponakannya, Palatine, Henry I.
Seratus tahun kemudian, pada 1151, Raja Konrad III memaksa untuk menduduki kastil tersebut.
Kemudian pada 1688 hampir dihancurkan oleh pasukan Perancis.
200 tahun kemudian, kastil dikembalikan dan saat ini dimiliki oleh kota Cochem dan diperintah oleh perusahaan Reichsburg.
Kastil Warwick
Kastil Warwick terletak di Warwickshire, Inggris dan dibangun oleh William pada 1068.
Kastil ini terus mengalami perbaikan. Hal ini karena kastil banyak dihantam api dan serangan dari musuh.
Selain itu juga badai yang cukup terjadi pada masa kejayaan kastil tersebut.
Namun, kastil ini hanya mendapatkan perbaikan sampai abad ke-17. Kastil ini telah dimiliki oleh keluarga Greville selama lebih dari 300 tahun.
Pada 1978 kemudian dijual pada salah satu bisnis hiburan, Grup Tussauds senilai 1,7 juta dollar AS, yang sejak saat itu kastil terus mengalami perbaikan bangunan dan lahan di sekitarnya.
Kastil Windsor
Kartil ini masih terkenal dan digunakan sampai sekarang. Kastil ini merupakan rumah bagi 10 raja, yaitu Edward IV, Henry VI, Henry VIII, Charles I, George III, George IV, William IV, William IV, Edward VII, dan George V.
Kastil ini dibangun dengan batu yang sangat kokoh. Beberapa kastil memiliki istana yang dibangun dalam struktur yang ada.
Ketika Henry III berkuasa, ia membangun istana kerjaan yang mewah di dalam kastil dan kemudian Edwar III membangun kembali istana yang paling megah.
Sampai saat ini Kastil Windsor masih dimiliki oleh keluarga kerajaan Inggris dan menjadi obyek wisata yang sangat populer.
Kastil Hohensalzbug
Di Salzburg, Austria terdapat benteng dari Kastil Hohensalzbug.
Awalnya dibangun pada 1077 oleh Gebhard I dari Helfenstein.
Kastil tersebut dibangun untuk melindungi mereka dari serangan.
Beberapa kastil mengalami kerusakan, namun ada bagian kastil yang mendapat serangan satu kali.
Serangan satu kali tersebut terjadi pada 1525 selama Perang Petani Jerman.
Kerusakan tersebut sudah mengalami perbaikan beberapa kali.
Saat ini kastil tersebut menjadi salah satu kunjungan bagi wisatawan.
Kastil Rochester
Terletak di Rochester Kent, Southe East England.
Kastil tersebut dibangun pada akhir 1080-an, dengan menggunakan batu untuk membuat kastil lebih kuat dalam menahan serangan.
Rochester adalah tempat William II mengawasi sungai penting yang digunakan untuk penyeberangan musuh.
Uskup Agung Canterbury mengambil alih istana pada tahun 1127 dan dianggap sebagai kastil tertinggi dan paling terpandang di seluruh Inggris dan Perancis.
(TribunTravel.com/ Arif Setyabudi Santoso)