Quality Tourism Diyakini Bisa Genjot Devisa
Kemenparekraf fokus melaksanakan program Sertifikasi CHSE gratis bagi sektor pariwisata di 34 provinsi
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio meyakini pengembangan quality tourism sebagai rencana strategis ke depan akan berdampak positif.
Menurutnya, kerja sama dan dukungan dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menjadi sangat penting agar Indonesia lebih siap menuju destinasi berkualitas.
"Dampak dari Quality Tourism ini akan sangat luar biasa, karena akan membuat wisatawan menjadi lebih betah di destinasi, jadi staying lebih lama, spending lebih banyak."
"Akhirnya, bukan saja jumlah wisatawan yang akan meningkat, tapi PDB dan devisa juga akan meningkat," kata Wishnutama dalam seminar daring, Selasa (15/12/2020).
Dia menegaskan UNWTO juga mengapresiasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia yang memperbesar peluang bagi kebangkitan sektor pariwisata di Tanah Air.
Indonesia telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) sebagai turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta kementerian/lembaga lain.
Protokol juga mengadopsi peraturan yang dikeluarkan organisasi dunia seperti UNWTO.
"Pandemi Covid-19 ini telah mengubah paradigma masyarakat, di mana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata," kata Wishnutama.
Itu sebabnya Kemenparekraf fokus melaksanakan program Sertifikasi CHSE gratis bagi sektor pariwisata di 34 provinsi, sebagai standarisasi baru untuk meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada UNWTO atas dukungan terhadap Indonesia selama krisis. Menurutnya, penting bagi Indonesia untuk berkolaborasi untuk memulai kembali pariwisata.
"Untuk kepentingan tidak hanya pengunjung ke Bali, tetapi untuk semua pemangku kepentingan, termasuk pekerja pariwisata dan industri," kata Mahendra.
Di sela kegiatan seminar, delegasi UNWTO melakukan kunjungan ke bandara dan beberapa tujuan wisata lainnya.
Mereka melihat secara langsung penerapan protokol CHSE yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan kembali aktifnya kepariwisataan Bali.