Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Global Tiket Network pengelola Tiket.com menyebut, transaksi booking tiket tujuan Bali masih menjadi yang terbesar di masa pandemi ini dibandingkan destinasi wisata lainnya di Indonesia.

Area Manager East Indonesia tiket.com Rajasa Hadisoemarto mengatkan, angka pemesanan hotel di Bali naik 555 persen pada kuartal empat 2020 dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Transaksi booking di Bali memiliki porsi yang besar. Bali juga masuk ke dalam tiga besar tujuan wisata dengan transaksi tertinggi," kata Rajasa dalam acara media group discussion, Senin (30/3/2021).

Ia menjelaskan, dari total 10.600 hotel di Indonesia yang bekerja sama dengan Tiket.com sebanyak 2.400 properti ada di Bali baik villa ataupun hotel.

Baca juga: Bali Zoo Siap-siap Datangkan Satwa Asli Afrika

Rajasa juga mengungkapkan, tingginya tingkat pemesanan ke Bali tentunya harus didukung oleh kesiapan perusahaan menyediakan layanan yang aman dan nyaman seperti menjadi protokol kesehatan yang berjalan.

Baca juga: Sandiaga Uno: Bandara Ngurah Rai Kini Bersiap Sambut Wisatawan Asing

"Kami tentunya sangat memikirkan bagaimana memberikan kenyamanan dan keamanan para traveller yang ingin ke Bali, salah satunya dengan fitur TiketClean," ucap Rajasa.

TiketClean ini, lanjut Rajasa, memastikan setiap hotel menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia.

Dalam fitur ini, para traveller tentunya yang akan menginap di salah satu hotel dengan label TiketClean akan merasa lebih nyaman dan aman karena sudah menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Bali sendiri, menurut Rajasa, jadi penyumbang kontribusi nomor 3 paling besar dari keseluruhan penjualan Tiket.com untuk akomodasi.

"Wisatawan masih memilih Bali menjadi tujuan wisata mereka, dan menjadikan destinasi ini tujuan untuk staycation," ucap Rajasa.

Memasuki kuartal kedua 2021, Rajasa menjelaskan, transaksi penjualan ke destinasi Bali khususnya menunjukan tren yang positif.

"Jumlah pemesanan saat bulan pertama 2021 memang naik signifikan dan pada bulan kedua sedikit kecil dari ekspektasi, tetapi bulan ketiga sudah naik signifikan," kata Rajasa.