Tren Hostel di Kalangan Milenial, Ide Liburan Irit Buat yang Minim Budget
Menginap di hostel sangat cocok buat yang ingin menjalani liburan jangka pendek, staycation, transit, maupun long stay.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) telah membuat sektor pariwisata babak belur.
Pemerintah kini kian gencar mempromosikan destinasi wisata hingga akomodasi penginapan untuk kembali menghidupkan geliat ekonomi para pelaku industri ini.
Berbagai kampanye pun dikemas menarik dan unik untuk menarik perhatian para pelancong, termasuk kalangan milenial yang hobi melancong ke berbagai destinasi wisata.
Dari wisata dengan akomodasi mahal nan mewah, hingga 'budget minim' pun ditawarkan berbagai pelaku industri pariwisata dan perhotelan.
Lalu bagaimana jika hasrat untuk liburan tidak bisa ditunda, tapi hanya memiliki 'budget minim'?
Buat kamu yang ingin liburan ramah biaya, bisa mencoba berlibur dengan prinsip 'Smart Spending' ala BestHostels Indonesia.
Baca juga: Liburan Bareng Keluarga, Sarwendah Ajak Anak-anak Main ke Sawah dan Panen Kacang
CEO dan Founder BestHostels Indonesia, Rahmadi Aditya Putra mengatakan, pihaknya terus berupaya mengembangkan platform ini dengan mengusung misi untuk menjadi solusi petualangan tanpa batas yang ramah biaya.
Ia merintis platform ini bersama I Made Bayu Hadi Irawan, pemuda asli Bali yang menjabat sebagai Co-Founder sekaligus Head IT dan Developernya.
Baca juga: Bella Shofie dan Keluarga Berangkat Liburan ke LA Setelah Setahun Tertunda
"Langkah kecil ini dimulai dengan mengubah mindset masyarakat terutama Gen Z dan milenial, kalau liburan tidak harus mahal. Dengan prinsip 'smart spending', biaya akomodasi bisa lebih terjangkau sehingga pengalaman liburan bisa tetap maksimal meski dengan biaya minimal," kata Rahmadi, beberapa waktu lalu.
Smart Spending ini merupakan salah satu solusi menarik bagi para pelancong yang memiliki budget minimalis, terutama Gen Z dan milenial.
Inovasi 'low budget traveling' ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan mengembalikan geliat perekonomian masyarakat lokal yang selama ini terseok karena pandemi.
1. Menginap di hostel atau dormitory
Dikutip dari laman worldpackers.com, Senin (1/2/2022), hostel atau dormitory dapat menjadi pilihan alternatif bagi kamu yang lebih mengutamakan pengalaman berlibur dan petualangan, dibandingkan menghabiskan anggaran hanya untuk akomodasi.
Meskipun biaya menginap di hostel relatif terjangkau, namun value yang didapatkan tentunya cukup besar.
Para pelancong backpacker dapat menikmati berbagai fasilitas bersama seperti dapur, ruang makan, ruang rekreasi, hingga coworking space dan kolam renang.
Karena biayanya yang jauh lebih terangkau inilah, para backpacker dapat mengalokasikan anggaran liburannya untuk menjelajahi destinasi tujuannya, mengunjungi atraksi wisata serta menjalani aktivitas lainnya.
Terkait akomodasi irit ini, platform ini telah menyediakan layanan pemesanan shuttle boat antar pulau Bali dan pulau sekelilingnya, airport transfer dari Bandara Ngurah Rai ke penginapan, serta aktivitas wisata seperti atraksi, workshop, theme park, aktivitas museum, semuanya ada dalam fitur ‘eXplore’.
2. Kesempatan berinteraksi dengan traveler lain
Selain mendapatkan fasilitas dan layanan yang disediakan, menginap di hostel akan membuat kamu memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan pelancong lainnya.
Para pelancong dapat menambah relasi serta saling berbagi cerita dan pengalaman dengan pelancong lainnya yang memiliki berbagai latar belakang budaya.
Bagi kamu yang ingin berlibur dengan teman-teman dan menginap bersama di hostel juga dapat memanfaatkan layanan group booking.
Cukup dengan menyampaikan informasi tanggal perjalanan, jumlah tamu, destinasi, budget dan layanan apa saja yang diperlukan selama perjalanan, maka kamu akan memperoleh rekomendasi yang dipersonalisasikan berdasarkan preferensi yang diberikan.
3. Tetap bisa jaga privasi
Melakukan banyak interaksi, tentu tidak membuat kamu berlibur tanpa memiliki privacy, karena walaupun mayoritas fasilitasnya digunakan bersama, kamu tetap dapat menjaga privacy saat menginap.
Umumnya, tempat tidur susun di kamar dormitory dilengkapi dengan tirai, penyekat maupun pintu, ini untuk menjaga privacy kamu dari para pelancong lainnya yang menginap di kamar yang sama.
Bentuk dan desain akomodasi sharing ini juga telah banyak berkembang di beberapa tempat, yang ditandai dengan munculnya hostel kapsul dan pod.
Sementara itu, adanya aturan protokol kesehatan dan social distancing tetap memungkinkan jenis penginapan ini untuk terus beroperasi, tentunya dengan prosedur yang wajib dipatuhi.
Seluruh partner dari platform pemesanan hotel ini pun telah terdaftar sebagai Clean and Safe Partner, karena mereka telah memiliki sertifikasi CHSE dari pemerintah.
4. Hostel di kawasan wisata hingga bandara
Menjadi penginapan dengan biaya yang terjangkau, hostel sangat cocok buat yang ingin menjalani liburan jangka pendek, staycation, transit, maupun long stay.
Karena bisa menjadi best choice, akomodasi tipe ini tentu tidak hanya dapat kamu lihat di daerah wisata saja, namun juga di dekat bandara.
Bahkan di beberapa kota besar seperti Jakarta, hostel justru sering dimanfaatkan oleh para pekerja komuter untuk beristirahat, karena dianggap lebih efisien dibandingkan harus menempuh perjalanan pulang-pergi.
Para pelancong berbudget irit yang ingin tinggal lebih lama di suatu daerah juga dapat menyewa hostel secara mingguan maupun bulanan.
Pada umumnya, hostel merupakan usaha kecil milik pribadi namun dikelola oleh orang lokal di mana hostel itu berada.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.