Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelesiran ke Swiss, Tiga Destinasi Wisata Ini Bakal Bikin Kamu Kangen Salju

Swiss dikenal memiliki salju abadi dan pegunungan yang sangat terkenal di seantero dunia, yakni Alpen.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelesiran ke Swiss, Tiga Destinasi Wisata Ini Bakal Bikin Kamu Kangen Salju
Instagram @jungfraujochtopofeurope
Cableway Eiger Express di Swiss. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Benua Eropa hingga saat ini masih menjadi salah satu destinasi favorit para pelancong dari segala penjuru dunia.

Hal itu karena berbagai destinasi wisata menarik yang ditawarkan kepada mereka yang hobi traveling.

Nah, salah satu negara yang banyak dikunjungi oleh para pelancong dari berbagai negara adalah Swiss.

Perlu diketahui, negara ini dikenal memiliki salju abadi dan pegunungan yang sangat terkenal di seantero dunia, yakni Alpen.

Baca juga: Jalur Pantai Selatan Minim Tempat Wisata, Ini Permintaan Kemenhub ke Pemda dan Kemenparekraf

Di negara yang layak untuk dijadikan referensi untuk liburan healing ini, terdapat beberapa lokasi destinasi wisata yang kian populer.

Terlebih setelah serial Drama Korea (drakor) 'booming' Crash Landing on You (CLOY) yang dibintangi aktor dan aktris papan atas Korea Hyun Bin dan Son Ye-jin mengambil set lokasi syuting di beberapa wilayah di Swiss, satu di antaranya di Jungfraujoch.

Berita Rekomendasi

CEO Jungfrau Railways, Urs Kessler mengatakan ada beberapa lokasi wisata yang diambil sebagai latar serial fenomenal tersebut.

"Anda bisa menemukan lokasi syuting drama Korea Crash Landing on You di Swiss, ada tiga lokasi di sini (Jungfraujoch, Kleine Scheidegg dan Eigergletscher)," kata Kessler, saat menjelaskan mengenai wisata Jungfraujoch di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).

1. Jungfraujoch, wisata salju populer 'Top of Europe'

Jungfraujoch adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Swiss dan hal ini tentunya tidak perlu diperdebatkan.

Banyak pesohor dunia termasuk Indonesia yang sengaja melancong jauh ke Swiss hanya untuk menginjakkan kakinya di destinasi wisata salju abadi nan mempesona ini.

Di sinilah kamu akan menemukan stasiun kereta tertinggi di Eropa yang berada di atas ketinggian 3.454 mdpl.

Di dunia ini memang tidak ada tempat yang sempurna, namun Jungfraujoch ternyata dapat memberikan kesempurnaan itu melalui keberadaan salju yang abadi sepanjang tahun.

Baca juga: Resmikan Indonesia Trading House di Swiss, Menteri Teten: Perluas Produk UMKM

Bahkan destinasi wisata ini telah masuk sebagai salah satu warisan UNESCO.

Jungfraujoch pun dianggap sebagai 'lapisan gula' yang menempel pada 'kue' Pegunungan Alpen.

"Jadi ada banyak salju di Swiss, tapi ini adalah salah satu yang paling terkenal di sini yaitu Jungfraujoch dan ini salah satu warisan UNESCO ya," jelas Kessler.

Di Jungfraujoch, kamu bisa melakukan berbagai kegiatan, mulai dari mendaki (hiking), bermain ski, kereta luncur, shopping, hingga olah raga musim dingin.

"Jika anda suka menikmati momen menghabiskan waktu atau sekadar menginjakkan kaki di gunung terbaik di Eropa, Jungfraujoch lah yang terbaik di Eropa. Jika anda suka melihat danau, Danau Thun dan Brienz adalah dua danau paling unik," papar Kessler.

Wisata di Interlaken, Swiss.
Wisata di Interlaken, Swiss. (Instagram @interlaken)

Terkait tempat shopping, Kessler pun menekankan bahwa di stasiun kereta api tertinggi di Eropa itu, ada beragam produk menarik dan khas yang dapat dibeli.

Sehingga para pecinta shopping tidak perlu pergi ke wilayah Interlaken untuk berbelanja.

"Kami punya one stop shopping terbaik di Swiss, anda tidak perlu pergi ke Interlaken, hanya tinggal kunjungi saja stasiun kami dan anda bisa belanja apapun," tutur Kessler.

Selain memanjakan para pecinta shopping, Jungfraujoch juga menghadirkan kegiatan olahraga musim dingin dan fasilitas cableway yang diklaim merupakan yang tercepat dan paling inovatif di dunia.

"Kami juga punya olahraga musim dingin, dan kami punya 2 booth Eiger Express yang merupakan cableway tercepat dan paling modern di dunia," tegas Kessler.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Badai Salju Musim Dingin

Dibalik sisi modernnya yang penuh inovasi, Jungfraujoch juga menyoroti isu berkelanjutan (sustainability) yang kini menjadi concern banyak sektor bisnis di dunia.

Concern ini bukan tanpa alasan, dunia saat ini tengah berupaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Sementara langkah untuk perubahan lebih baik yang dilakukan Jungfraujoch pada bumi yakni dengan mengandalkan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau power plant di dekat Grindelwald untuk mengoperasikan kereta apinya yang bersejarah.

"Saat ini sustainable sangatlah penting, Jungfraujoch Railways mendukung sustainability. Kita punya power sendiri ya, rumah untuk menjalankan railway sendiri, di dekat Grindelwald," kata Kessler.

Hal menarik lainnya terkait isu sustainability ini adalah Jungfraujoch memiliki 7 international standard yang diimplementasikan secara lokal.

Desa wisata Grindelwald di Swiss.
Desa wisata Grindelwald di Swiss. (Instagram @jungfraujochtopofeurope)

Mulai dari kesetaraan gender, sanitasi dan air bersih, peningkatan ekonomi, lalu industri, inovasi dan infrastruktur, kemudian konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, mendukung penanganan perubahan iklim hingga mendukung ekosistem di darat.

Kessler menambahkan bahwa saat ini Jungfraujoch kian berinovasi, ada banyak project yang dikembangkan namun salah satu project yang paling mendapatkan perhatian adalah V-cableway project.

"Banyak project yang dikembangkan, tapi yang paling utama sekarang adalah V-cableway project yang mendukung sustainability untuk 10 tahun ke depan," jelas Kessler.

Ia menegaskan bahwa Jungfrau region sebagai lokasi di mana Jungfraujoch berada, tidak hanya menawarkan begitu banyak pengalaman menarik kepada para pelancong, namun juga kebaikan untuk lingkungan yang berkelanjutan.

Hal itu karena pihaknya menyadari bahwa Jungfrau region terletak di Swiss yang merupakan negara dengan lingkungan pedesaan yang hijau, serta berada di 'jantung Eropa'.

"Ini alasan mengapa anda perlu mengunjungi Jungfrau region, megapa anda mengunjungi Swiss? Karena Swiss adalah jantungnya Eropa, dan Jungfrau region adalah jantungnya Swiss," pungkas Kessler.

2. Interlaken, pemandangan menakjubkan danau sejernih kristal

Swiss memang tiada hentinya menebarkan pesonanya kepada para pelancong yang hobi pelesiran ke Eropa.

Selain menawarkan pemandangan salju abadi di Jungfraujoch, negara ini juga memiliki destinasi wisata lainnya yakni Interlaken.

Jika kamu ingin pergi ke Jungfrau region, tentu kamu akan melewati Interlaken terlebih dahulu karena posisinya yang berada di bawah.

Interlaken adalah bagian dari Swiss yang sering disebut sebagai 'taman bermain bagi orang dewasa', kota resort tradisional ini dibangun di lembah sempit di bawah banyak puncak gunung, diapit dua danau yakni Danau Thun yang berwarna biru dan Danau Brienz yang berwarna hijau zamrud.

Wisata di Interlaken, Swiss.
Wisata di Interlaken, Swiss. (Instagram @interlaken)

Pemandangan di dalam dan sekitar Interlaken membuatnya menjadi lanskap impian untuk melakukan petualangan ringan maupun berat.

Menariknya, di wilayah ini kamu akan menemukan danau yang memiliki air sejernih kristal, bahkan dapat diminum secara langsung.

CEO Interlaken, Daniel Sulzer mengatakan bahwa Interlaken merupakan wilayah yang sangat nyaman untuk dihuni dan dikunjungi pada momen liburan.

"Interlaken adalah kampung halaman saya, saya tinggal di sana bersama keluarga dan dua anak saya. Jadi yang saya sampaikan kepada anda ini adalah fakta dan ada banyak foto yang menjadi bukti keindahan Interlaken," kata Sulzer, dalam paparannya mengenai destinasi wisata populer Swiss, Interlaken.

Ia pun menjelaskan bahwa wilayah ini memiliki air siap minum yang diperoleh dari dua danau terkenalnya, yakni Danau Brienz dan Thun.

"Kami punya dua danau yang indah, Danau Brienz dan Danau Thun, ini dua danau yang memiliki air yang sangat jernih dan bisa diminum bahkan secara langsung dari danaunya," jelas Sulzer.

Menurut Sulzer, apa yang ada di Interlaken telah mewakili semua yang ada di Swiss.

Interlaken juga terkenal dengan beragam jenis olahraga yang memicu adrenalin.

CEO Interlaken Daniel Sulzer, CEO Jungfrau Railways Urs Kessler, dan Direktur Grindelwald Tourism Bruno Hauswirth saat memperkenalkan wisata Jungfraujoch, Interlaken dan Grindelweld di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023) (kiri ke kanan)
CEO Interlaken Daniel Sulzer, CEO Jungfrau Railways Urs Kessler, dan Direktur Grindelwald Tourism Bruno Hauswirth saat memperkenalkan wisata Jungfraujoch, Interlaken dan Grindelweld di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023) (kiri ke kanan) (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Ia pun bangga menyebut kampung halamannya itu sebagai destinasi wisata nomor satu Eropa untuk pilihan jenis olahraga ekstrem.

"Jadi anda dapat melihat keseluruhan Swiss dalam satu wilayah saja, dan kami selalu menyebut Interlaken sebagai tujuan nomor satu di Eropa untuk olahraga menantang," tegas Sulzer.

Saat ini, Interlaken pun memperkenalkan program terbarunya yakni 'Winterlaken', di mana pelancong dapat mengikuti tour khusus yang diadakan hanya pada musim dingin saja.

Kegiatan yang ditawarkan dalam tour khusus ini pun beragam, mulai dari main ski, naik boat hingga hiking.

Namun tentunya semua kegiatan itu dilakukan hanya pada musim dingin saja.

"Selain menawarkan pesona danau yang bersih, saat ini Interlaken juga mengadakan tour khusus selama musim dingin, disebutnya 'Winterlaken'. Jadi selama musim dingin, kami juga ada kegiatan di sana, ada ski, bisa juga naik boat di danau, ada hiking juga tapi khusus untuk musim dingin," papar Sulzer.

Di Swiss, Interlaken pun disebut sebagai destinasi wisata terbesar.

Menariknya, di Interlaken, kamu tidak hanya ditawarkan pemandangan danau yang jernih, karena ada pula kastil cantik yang turut memikat siapapun pelancong yang mengunjungi danau itu.

Sulzer menuturkan bahwa kastil ini juga cocok untuk pasangan yang sedang melakukan bulan madu.

"Kalau anda mau lebih mengeksplorasi lagi, kami punya kastil yang cantik di dekat danau, ini juga cocok untuk bulan madu, bisa juga sekadar naik boat untuk melihat kastil," tutur Sulzer.

Selain menawarkan pemandangan yang indah, Interlaken juga memberikan sisi menarik lainnya yang ditujukan bagi para pecinta olahraga esktrem.

Karena ada beragam olahraga menantang yang dapat dilakukan di destinasi wisata ini, mulai dari paragliding hingga kayaking.

Bahkan Interlaken juga cocok untuk menjadi tempat untuk melakukan berbagai kegiatan outdoor sambil melihat pemandangan Gunung Jungfrau.

"Sebagai destinasi utama untuk olahraga ekstrem di Eropa, anda bisa mencoba paragliding, kayaking, dan semua kegiatan outdoor bisa dilakukan di Interlaken. Ini akan menjadi momen sekali seumur hidup dengan pengalaman menikmati pemandangan yang spektakuler sambil melihat 'icon' Gunung Jungfrau," tegas Sulzer.

Sulzer menekankan bahwa sebagai destinasi wisata, Interlaken tidak kalah dengan Jungfrau region.

Karena ada pusat perbelanjaan yang menawarkan beragam produk menarik untuk dijadikan sebagai souvenir, mulai dari jam tangan, perhiasan hingga kosmetik dan berbagai souvenir unik lainnya.

"Sama seperti Jungfrau, pusat perbelanjaan kami sangat terkenal, anda akan melihat beragam produk yang bisa dibeli, kami juga punya toko jam tangan, perhiasan, banyak produk kosmetik asal Swiss yang permintaannya kian tumbuh, kami juga punya laboratorium kosmetiknya, anda bisa memilih beragam souvenir," jelas Sulzer.

Sulzer menambahkan, pelancong juga bisa melakukan city trip di Interlaken seperti jalan-jalan di kota.

"Selain itu juga bisa naik kereta kuda nggak hanya di musim panas saja, namun juga musim dingin saat Danau Brienz dan Thun tertutup salju," kata Sulzer.

Sementara untuk sistem transportasi publiknya. Interlaken memiliki dua stasiun yang dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam mengeksplorasi destinasi wisata menarik tersebut.

"Untuk transportasi publiknya ada dua stasiun, ini adalah sistem yang sempurna untuk mengeksplorasi Interlaken saat liburan," pungkas Sulzer.

3. Grindelwald, desa cantik ala negeri dongeng

Grindelwald dikenal sebagai desa wisata di Swiss yang memiliki pesona keindahan seperti di negeri dongeng.

Desa ini dikelilingi pegunungan yang luar biasa indahnya, sehingga memunculkan kesan sempurna pada tiap lanskapnya.

Direktur Grindelwald Tourism Bruno Hauswirth mengatakan bahwa pegunungan utama yang ada di Swiss, masing-masing memiliki nama, satu diantaranya yang terkenal adalah Eiger North Face.

Desa wisata Grindelwald di Swiss.
Desa wisata Grindelwald di Swiss. (Instagram @jungfraujochtopofeurope)

"Tidak ada tempat lain yang punya gunung terkenal paling banyak, di Swiss adanya di sini, di Grindelwald. Yang terkenal adalah Eiger North Face," jelas Hauswirth, saat memperkenalkan desa wisata Grindelwald.

Ia pun menekankan bahwa Grindelwald menawarkan view yang sangat mahal bagi para pelancong yakni hamparan salju yang begitu luas dan 'tidak pernah habis'.

"Kalau kita tinggal di sini, tinggal buka jendela langsung melihat pemandangan yang indah sekali, semuanya adalah gunung terkenal ya," papar Hauswirth.

Desa Grindelwald, kata dia, juga concern pada isu berkelanjutan (sustainability), dan di sana ada area yang terlindungi seluas 824 km persegi.

Hauswirth pun menegaskan bahwa sebagai pengelola desa wisata tersebut, pihaknya ingin memastikan bahwa siapapun yang melancong ke wilayah itu, memperoleh pengalaman menarik dari berbagai aktivitas yang ditawarkan.

"Jadi kita memastikan bahwa siapa saja yang datang ke sini bisa melakukan beragam aktivitas, nggak perlu antre menunggu, karena banyak sekali area yang bisa dieksplorasi," tegas Hauswirth.

Ia pun mengklaim bahwa hingga saat ini, resort terbaik di Swiss hanya terdapat di Grindelwald.

"Jadi ada 40 resort ya di Swiss, tapi hanya satu yang paling lengkap (di Grindelwald)," papar Hauswirth.

Terkait perkembangan resort di desa tersebut, ia menyebut bahwa hotel pertama berdiri tahun 820 silam, sedangkan kereta pertama beroperasi tahun 1912, ini tentunya lebih dari 110 tahun yang lalu.

Sementara itu, terkait akomodasi bagi para pelancong, pihaknya saat ini menyediakan total 8 ribu tempat tidur.

Namun rencananya, akan ada penambahan jumlah tempat tidur hingga mencapai 12 ribu pada sebagian besar hotel di wilayah tersebut.

"Kita punya akomodasi total sekitar 8 ribu tempat tidur. Jadi untuk beberapa tahun ke depan, kita akan tambah 11 sampai 12 ribu tempat tidur untuk wisatawan di Grindelwald. Sebagian besar di sini adalah hotel-hotel bintang 4 ya," papar Hauswirth.

Hauswirth pun mengaku pihaknya telah berkontribusi pada isu sustainability yang digaungkan secara maksimal oleh banyak negara di dunia.

Sama seperti Jungfrau region, ada power plant yang dibangun di desa itu untuk memenuhi kebutuhan energi.

"Bicara soal sustainability, kami telah berkontribusi sejak 10 tahun lalu dan 10 tahun ke depan, kami membangun power plant di bagian dasar yang rata dari desa Grindelwald ini. Jadi sisa-sisa dari pembangunan, sisa dari kayu yang tidak terpakai, kita kumpulkan lalu kita bakar di sini untuk mendukung sustainability, kita punya alatnya sendiri, di musim dingin terutama, jadi setiap tahun kita berhasil mengurangi 4.600 emisi karbon," tegas Haswirth.

Terkait jumlah pelancong yang tercatat mengunjungi Grindelwald pada saat musim dingin, mencapai sekitar 44 persen.

Sedangkan pada musim panas, jumlah pelancongnya menunjukkan angka yang lebih banyak yakni 56 persen.

Memiliki pesona seperti di negeri dongeng, Grindelwald tentu saja banyak dilirik sutradara film.

"Karena alamnya yang sangat bagus, maka Grindelwald itu dijadikan tempat untuk syuting film-film terkenal, bahkan Grindelwald juga dijadikan judul film Harry Potter dan karakter di film itu," tegas Hauswirth.

Hauswirth pun mengajak para pelancong untuk berlibur ke Grinderwald yang menawarkan berbagai pengalaman menarik dalam satu waktu.

"Kalau mau adventure nggak perlu ke mana-mana, semua ada di Grindelwald. Kalau mau paket hemat sekali datang semua dapat, melihat salju, lihat gunung, lihat danau dan semua kegiatan adventure, semua ada di sini," pungkas Hauswirth.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas