Dukung Pelestarian Budaya, Begini Upaya Tugure untuk 5 Desa Adat di Bali
Pemerintah terus mendorong peran swasta dalam pengembangan industri pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal di Tanah Air.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong peran swasta dalam pengembangan industri pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal di Tanah Air.
Mendukung upaya pelestarian budaya Indonesia, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menggulirkan penyaluran dana senilai Rp100 juta untuk lima desa adat di Bali.
Presiden Direktur Tugure Teguh Budiman menyampaikan, pelestarian kebudayaan Indonesia juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap keberlanjutan.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Perlu Tingkatkan Peran Museum Sebagai Rumah Belajar, Entitas Sejarah dan Budaya
“Dengan modernisasi yang semakin maju saat ini, apabila kita sebagai bagian dari warga Indonesia tidak terjun langsung melestarikan kebudayaan, maka akan hilang dimakan zaman. Sehingga menjaga warisan budaya merupakan hal yang wajib untuk saling ditularkan,” ujarnya.
Lima desa adat di Bali yang menjadi peserta program bantuan tersebut adalah Banjar Bunutan di Kadewatan untuk pembelajaran Baleganjur, Banjar Semana di Singakerta untuk pembelajaran pembuatan Gebogan, Banjar Jukut Paku di Singakerta untuk pembelajaran pakaian adat Bali, Banjar Mas di Sayan - untuk pembelajaran tarian adat Bali, serta Banjar Pengosekan Kaja untuk pembelajaran pembuatan Canang.
Teguh menjelaskan, program pelestarian desa adat Bali ini juga melibatkan para karyawan Tugure demi membangun rasa sosial bersama di lingkungan perusahaan.
“Kami juga mengadakan campaign bersama seluruh karyawan untuk dapat membagikan informasi dan keseruan dalam pembelajaran terkait kebudayaan Bali melalui social media seluruh karyawan Tugure," ungkap Teguh.
"Harapannya kampanye yang telah kami lakukan dapat menginspirasi seluruh masyarakat untuk terus mendukung pelestarian warisan kebudayaan,” imbuhnya.