Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Mengenaskan! Pengungsi Merapi Mulai Terjangkit Cacar Air

Penyakit cacar air mulai menjangkiti pengungsi yang tinggal di barak.

Penulis: sulistyawan
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Mengenaskan! Pengungsi Merapi Mulai Terjangkit Cacar Air
TRIBUN JOGJA/ADE RIZAL
Seorang anak telelap di samping ibunya di pos pengungsian balai desa Tlogo, Prambanan, Minggu (7/11). 
TRIBUNNEWS.COM - Berjangkitnya cacar air ini  terjadi  di Posko Pengungsian Lapangan Tembak Ngadirejo, Salam Magelang. pasien ini dirawat di Puskesmas sejak Selasa siang (9/11).

Agar tidak menular ke pasien lain pasien yang terjangkit cacar air dipindahkan dari barak pengungsian dan sekarang dirawat di  Puskesmas Salaman 1. "  Awalnya pasien tidak bersedia dirawat  ke puskesmas. Tapi pertimbangannya, cacar air kan menular. Jadi sebelum ini menular, mau tidak mau harus dirujuk ke puskesmas,“ kata dr. Heri dari RS Emmanuel Banjarnegara, yang berjaga di posko Salaman.

Heri menambahkan , selain cacar sejauh ini belum ditemukan penyakit menular lainnya. meski demikian sangat dibutuhkan penambahan tenaga medis serta obat-obatan serta multi vitamin, untuk menjaga stamina para pengungsi.

Sementara itu,menurut pengakuan Erna, seorang pengungsi yang tinggal di Barak IV, Salaman banyak sekali pengungsi yang sakit, seperti demam dan masuk angin. “Kalau malam banyak yang kerokan ” ungkap Erna.

Kurang Air Bersih
Penyakit yang mulai timbul di posko pengungsian tersebut salah satunya disebabkan kondisi pengungsian yang kotor dan tidak cukupnya air bersih untuk keperluan mandi dan cuci bagi pengungsi yang berjumlah 2.452 orang. Meski sarana  MCK yang divbangun cukup besar, namun keadaannya cukup memprihatinkan. Bak mandi yang panjangnya sekitar 7 meter hanya terisi air kurang dari setengah jengkal orang dewasa.

Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, pengungsi harus menggunakan air irigasi. Oleh karena itu,  di dekat barak pengungsian, kemudian dibangun sumur gali untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Meski demikian, dengan alasan kebiasaan, masih ada beberapa pengungsi yang lebih suka mandi di sungai.  " rasanya tidak biasa mandi di sumur ” ujar Retno, salah seorang pengungsi. (sulistyawan )

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas