TRIBUNNEWS.COM - Dukungan dan doa kepada H Alex Noerdin untuk kembali memimpin Provinsi Sumsel periode mendatang, ternyata tak hanya datang dari masyarakat biasa. Ulama Sumsel dan kalangan pimpinan pondok pesantren (ponpes) di provinsi ini pun menginginkan hal yang sama.

HaL itu terungkap dalam Halal Bihalal Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Sumsel bersama Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di Griya Agung Palembang, beberapa waktu lalu. Dalam sambutannya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel H Sodikun mengatakan, Alex Noerdin bukanlah orang yang sempurna. Namun, ia sosok yang terbaik dibanding calon lainnya. Sebab, Alex sudah punya banyak pengalaman serta dekat dengan ulama-ulama Sumsel.

“Kami ingin Pak Alex kembali pimpin Sumsel untuk periode mendatang. Kalau bisa, bukan dua periode, tapi tiga atau empat periode lagi,” ujarnya.

Menurut dia, keinginan dan dukungan ini bukan tanpa alasan. Hal ini sesuai dengan penilaian terhadap loyalitas dan kapabilitas Alex Noerdin semasa memimpin Bumi Sriwijaya. Secara pengalaman dan kompetensi, Alex adalah orangnya. Belum lagi program pembangunan yang prorakyat yang tengah dinikmati seluruh masyarakat.

Terlebih, kata dia, kepedulian dan jalinan emosional Alex dengan tokoh agama di provinsi ini sudah tidak diragukan lagi. Menurut dia, sikap ini sangat berpengaruh besar terhadap pembangunan daerah dan manusia Sumsel. Hal ini juga menjadi modal besar bagi Sumsel memadukan keselarasan kedua tokoh ini.

“Inilah bedanya Sumsel saat ini, ulama dan umarah sangat akrab dan terjalin komunikasi yang baik. Hal yang patut jadi contoh apa yang dilakukan Bapak Gubernur Sumsel sekarang ini. Kalau sudah begini, semuanya akan baik dan terbangun sebuah pelangi kebahagiaan, keberkahan, dan keindahan yang luar biasa,” jelas dia.

Karena itu, kata dia, dirinya mengajak seluruh ulama, kiyai, dan masyarakat Sumsel pada umumnya untuk melanjutkan kembali kebersamaan yang telah dijalin dengan baik ini dengan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Dirinya menjelaskan, dalam kaidah Nahwu, terdapat istilah ‘Mabniyun ‘Alas Sukun’ yang berarti tidak berubah dan ‘Muttasil’ yang berarti berkelanjutan.

“Saya kira dua istilah ini sangat cocok. Jadi, kita jangan berubah dan berhenti sampai di sini. Dengan begitu, pembangunan Sumsel ke depan dapat berkelanjutan,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Forum Pondok Pesantren se-Sumsel (Forpess) Hendra Zainudin. Menurut dia, peran Gubernur Sumsel H Alex Noerdin semasa menjabat terhadap eksistensi ponpes tidak diragukan lagi. Banyak program dan dana yang sudah disumbang Pemprov Sumsel bagi lembaga pendidikan keislaman itu.

TRIBUNNERS POPULER