Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Warga Miskin Jateng Tinggal Berdesakan dengan Kambing
Sepasang suami-istri warga miskin di Jawa Tengah tinggal berdesak-desakan dengan kambing di rumah sederhana seluas tujuh meter persegi.
Editor: Dahlan Dahi
TRIBUNNEWS.COM - Sepasang suami-istri warga miskin di Jawa Tengah tinggal berdesak-desakan dengan kambing di rumah sederhana seluas tujuh meter persegi.
Imam Mahrus, seorang warga, mengirimkan laporan dan foto-foto warga miskin itu melalui jaringan Facebook Tribunnews.com. Berikut laporannya:
Saya Imam Mahrus, mau ngasih informasi mengenai keluarga yang hidup puluhan tahun se atap dengan kambing&ayam.
Tinggal di sebuah Desa Tunggu Penawangan Grobogan Jawa Tengah, pasangan sumi istri dengan nama Mbah Gio Mbah Bati. Pada pernikahan pertama Mbah Bati dikarunia dua anak, perempuan dan laki-laki, sedangkan pernikahan ke dua dengan Mbag Gio di karunia tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan.
Dengan umur yang sangat tua renta mereka harus bertahan hidup dengan penuh kekurangan, untuk makan sehari-hari dapat beras raskin kadang juga ada tetangga ada yang memberi uang dan uang tersebut harus di irit-irit.
Luas rumah Mbah Gio dan Mbah Bati kurang lebih 7 meter persegi. Beratap genteng, berlantaikan tanah berdinding kayu pada bolong dan tidak memiliki kamar mandi. Saat musim hujan rumah pada basah.
Tidak punya kasur, Mbah Bati hanya punya radio jadul, dengan aliran listrik dari keponakannya 5 watt, dan hanya dihidupkan malam sampai subuh.
Selain Mbah Bati dn Mbh Gio, di rumah tinggal juga putri dari pernikahan keduanya yang mengalami ganggun mental. Mereka bersempit-sempitan dengan ternak kambing dan ayam yang tinggal di dalam rumah.
Kalau Mbah Bati masih ada sekat jadi tidak tidur berdampingan dengan kambing, tapi kalau Mbh Gio berdekatan.
Aktivitas keseharianya, mbah Gio biasnya cuma duduk di rumah kadang juga ngobrol sama tetangga karena suda tua. untuk mbah Bati fisiknya membungkuk kalo pagi gembala kambing sampe sore baru pulang ke rumah.
Jika kambing dan ayam sudah bisa mengailkan uang, akan di jual. Mereka berdua selalau berdo'a dan tidak pernah menyerah dengan keadaan.Terimakasih.Semoga ada perhatian khusus dari semua pihak..amin