Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Semerbak Kampanye Toleransi dan Pro Kemajemukan di Workshop Ahmad Wahib Award 2013
Ajang "Workshop & Coaching Ahmad Wahib Award" di UIN Jakarta sukses menebarkan kampanye pro kemajemukan dan toleransi.
Editor: Agung Budi Santoso
Oleh: Zamiral Hamdi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya sejumlah pihak yang seolah sebagai 'pemilik kebenaran mutlak' dan anti perbedaan membuat negeri ini terpecah belah.
Perbedaan dan kemajemukan yang harusnya jadi potensi besar untuk membesarkan negeri ini justru jadi pemicu hancurnya kebhinekaan.
Berdasar keprihatinan itu, ada semerbak aura kampanye toleransi dan pro kemajemukan di ajang "Workshop & Coaching Ahmad Wahib Award" di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP), UIN Jakarta, Rabu 13 November 2013.
Di ajang ini, semua peserta dididik dan digembleng menjadi pribadi-pribadi yang menjadikan perbedaan sebagai potensi, sebagai kekuatan, bukan sebagai potensi perpecahan.
Ya, Forum Muda Paramadina bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta telah sukses menyelenggarakan "Workshop & Coaching Ahmad Wahib Award 2013".
Forum Muda Paramadina adalah badan di bawah PUSAD Paramadina yang khusus memobilisasi energi anak muda dalam mengembangkan gagasan pluralisme dan demokrasi sesuai misi PUSAD Paramadina.
Workshop bertema Mengenal Wahib, Menebar Toleransi” ini dihadiri sekitar 160 peserta dari kalangan mahasiswa dan SMA di Jakarta dan sekitarnya.
Workshop yang berlangsung sehari penuh ini memberi kesempatan kepada mereka untuk mengenal, mengembangkan dan menyebarluaskan semangat dan pikiran-pikiran Ahmad Wahib lewat medium yang mereka sukai.
Workshop dan Pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, semua peserta diperkenalkan pada sosok dan pemikiran Ahmad Wahib serta konteks keberagaman di Indonesia saat ini.
Setelah itu, pada sesi kedua, peserta dibagi ke dalam kelas khusus yang membahas teknik penulisan esai, pengelolaan blog, dan pembuatan video.
Ahmad Wahib Award adalah kegiatan dua tahunan Forum Muda Paramadina yang terdiri dari workshop & sosialisasi di tahun pertama, lalu dilanjut kompetisi esai, blog dan video di tahun kedua.
Kegiatan ini mengangkat Ahmad Wahib, salah seorang figur yang membangkitkan diskursus pluralisme di Indonesia lewat catatan hariannya (1981), bukan untuk dikultuskan, tapi untuk dilampaui agar bisa menjawab tantangan zaman.
Dalam rangka itu, catatan harian Ahmad Wahib bisa menjadi sumber inspirasi sekaligus teman diskusi yang mengajak siapa pun pembacanya untuk berpikir merdeka serta menghormati dan membela mereka yang berbeda, sesuatu yang belakangan ini kian terkikis oleh fanatisme, kecupetan berpikir, dan sikap acuh tak acuh.
Fasilitator dalam workshop ini adalah Afra Suci (co-founder pamflet), Fahd Djibran (penulis dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI), Ihsan Ali-Fauzi (Direktur Pusat Studi Agama dan Demokrasi atau PUSAD Yayasan Paramadina), Ucu Agustin (Sutradara Di Balik Frekuensi’), dan Zen RS (Penulis dan Blogger).
Selain mereka, hadir juga Cholil Mahmud, vokalis grup musik Efek Rumah Kaca yang juga menjadi juri Sayembara Ahmad Wahib 2012, sebagai special guest.
Penulis: Zamiral Hamdi, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, Semester V, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Aktifis Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Politik.