Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kapsul "Antibiotik" dan Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pemberlakuan MEA 2015 yang bertepatan dengan Dirgahayu ke-70 RI.
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Dody Susanto
Direktur Klinik Pancasila
Semangat Individu Optimis Membangun Indonesia atau SIOMI adalah modal dasar untuk digegap gempitakan semua komponen dan anak bangsa dalam memaknai 70 tahun kemerdekaan negara tercinta. SIOMI way adalah penuntun jiwa, pemandu rasa dan penggugah karsa untuk karya gemilang Indonesia maju berjaya raya di pentas dunia.
Dengan semangat atau semua elemen memacu aksi nilai guna asa tinggi, kita dapat menggugah energi persatuan anak bangsa lebih tampak semarak di semua lini aktivitas sebagai penanda jaman kemajuan melalui persatuan.
Pemberlakuan MEA 2015 yang bertepatan dengan Dirgahayu ke-70 RI dapat dijadikan momentum pengguliran aksi-aksi Revolusi Mental di berbagai bidang. Jika MEA memungkinkan Indonesia menjadi serbuan pasar produk, kesempatan berbenah dari segi mental konsumtif menjadi produktif adalah kerja peradaban yang harus melibat kan seluruh pemangku kepentingan.
Dalam hal perdagangan barang, dengan diberlakukannya perdagangan bebas di ASEAN, produk-produk dipasar ASEAN akan lebih bersaing, sehingga produsen akan meningkatkan kualitas dari produk-produknya dengan tingkat harga yang relatif berkompetisi agar produknya dapat terserap.
Dengan ditingkatkannya kualitas dan semakin bersaingnya harga produk-produk tersebut, konsumen di ASEAN akan semakin dimanjakan oleh berbagai pilihan produk yang semakin bersaing.
Karena jika produsen memproduksi barang yang kurang berkualitas, maka bisa dipastikan produk tersebut kurang diminati oleh konsumen dan jika harga produk tersebut tidak bisa bersaing dengan produk berkualitas lainnya, maka konsumen-pun tidak akan mengkonsumsinya.
Dalam hal liberalisasi sektor jasa, beberapa manfaat bagi konsumen akan lebih diuntungkan karena harga kompetitif, pelayanan lebih baik, pilihan penyedia jasa yang semakin banyak, akses lebih mudah, jenis jasa yang ditawarkan lebih variasi.
Namun demikian, apabila sektor jasa dalam negeri tidak siap, maka dikhawatirkan Indonesia tidak dapat memanfaatkan aliran bebas perdagangan jasa tersebut.
Dengan analisis keadaan faktual dibutuhkan ketrampilan sumberdaya manusia indonesia yang sigap merebut peluang dengan terus memacu indeks Fikir Pedas atau Fokus Inovasi Kreasi Integrasi Rasional Produktivitas Etoskerja Dayasaing.
Dari sisi Pemerintah tugas-tugas menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi nasional juga membutuhkan rencana aksi nasional yang implementatif.
Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, menjamin kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar menengah dan kecil serta efektifitas dan efisiensi kegiatan usaha.
Semoga optimisme dapat menghadirkan gugus gugus aktifitas anak negeriyang bersedia melakukan Aksi Nyata Tiap Individu Bangun Optimisme Indonesia Tekun Inovasi Kreasi atau ANTIBIOTIK sebagai arsenal menghadapi MEA. Amin!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.