Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Benarkah Jasad Gajah Mada ada di Makam Panjang Ini?
Panjang makam lebih dari empat meter dan gundukan tanah setinggi lebih dari satu meter itulah makam tersebut dikenal dengan makam Mbah Manjang.
Editor: Sugiyarto
Oleh : M Nurroziqi Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya/pegiat literasi/tinggal di Tuban
fb.com/Ra Djie Kien
MELINTASI area pemakaman umum di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Tuban, siapapun akan tertarik dengan makam berukuran tiga kali lipat makam pada umumnya.
Panjang makam lebih dari empat meter dan gundukan tanah setinggi lebih dari satu meter itulah makam tersebut dikenal dengan makam Mbah Manjang. Siapa sebenarnya Mbah Manjang?
Cerita yang berkembang di masyarakat, Mbah Manjang tak lain adalah Barat Ketigo, nama samaran Gajah Mada ketika saat mengemban mandat Prabu Hayam Wuruk untuk menjajal kesaktian Syekh Asy’ari atau Sunan Bejagung yang mengalahkan pasukan bergajah kiriman yang disabdo menjadi batu atau watu gajah.
Tugas Gajah Mada tak lain untuk menindaklanjuti kegagalan pasukan bergajah yang membujuk Pangeran Penghulu atau Pangeran Sudimoro agar berhenti 'ngelmu' agama ke Syekh Asy’ari dan segera kembali ke kerajaan.
Dalam beberapa kali adu kesaktian, Barat Ketigo dikalahkan dan akhirnya harus mengakui ketinggian ilmu Syekh Asy’ari. Akhirnya, ia memilih tinggal untuk berguru, sampai akhir hayatnya.
Cerita ini dikuatkan situs Watu Gajah yang letaknya tak jauh dari makam Barat Ketigo. Juga ditemukan Watu Boyo (batu besar menyerupai buaya) di sisi selatan makam tersebut, yang diduga sebagai godho atau senjata berupa pentungan milik Barat Ketigo.
Serta makam Pangeran Penghulu atau Pangeran Sudimoro dan Syekh Asy’ari di Desa Bejagung, desa yang ada di sisi utara makam Barat Ketigo.
Kini, makam Mbah Manjang yang letaknya sekitar 200 meter di belakang kantor Kecamatan Semanding, Tuban itu dalam proses renovasi demi memudahkan peziarah yang banyak berdatangan seiring kian sohornya nama Barat Ketigo atau Gajah Mada dibandingkan nama Mbah Manjang, yang lebih dulu dikenal.

