Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Berziarah Sekaligus Beribadah di Masjid Agung Demak
Konon, masjid ini konon dibangun oleh Raden Patah dan Wali Songo hanya dalam waktu satu malam.
Editor: Samuel Febrianto
Oleh :septianic
TRIBUNNERS - Demak, Jawa Tengah memiliki bangunan bersejarah yang pernah menjadi pusat dakwah agama Islam di Pulau Jawa, yaitu Masjid Agung Demak.
Konon, masjid ini konon dibangun oleh Raden Patah dan Wali Songo hanya dalam waktu satu malam.
Terletak desa Kauman, Kabupaten Demak, Masjid Agung Demak memiliki nilai arsitektur khas Indonesia.
Bentuk atapnya piramida susun tiga yang merupakan filosofi dari tingkat kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Allah, dan menjadi pengejawantahan aqidah islamiyah yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.
Ketika kita masuk ke dalamnya, kita akan menemui empat tiang penyangga atap Masjid yang menambah kesan megah. Tiang tersebut dikenal dengan soko tatal.
Dibalik keberadaan empat soko tatal tersebut mengandung filosofi yang mendalam, dari para wali yang menganut faham Madzhab Syafi’I dengan I’tiqad Ahusunnah waljamaah.
Di area Masjid Agung Demak, terdapat Museum Masjid Agung Demak yang menyimpan berbagai koleksi menarik salah satunya pintu Bledeg yang kabarnya dapat menangkal petir. Pintu tersebut dibuat oleh Ki Ageng Selo.
Masjid Agung Demak juga memiliki situs arkeologi, yaitu makam Raja Kesultanan Bintoro dan para wali, sehingga para pengunjung dapat melakukan peribadatan di tempat ini sekaligus melakukan ziarah.
Tidak heran apabila Masjid Agung Demak ini dikunjungi oleh 600.000 pengunjung setiap tahunnya.
