Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Empat Tindak Kejahatan yang Terjadi di Wilayah Perbatasan
Pemerintah Pusat diminta perhatikan sektor keamanan dan kesejahteraan masyarakat di 12 Provinsi Perbatasan.
Oleh : Heinrich Rudolf Warouw
Perintis/Ketua Pengurus Pusat
LSM Perbatasan Nusantara
TRIBUNNERS - Pengurus Pusat LSM Perbatasan Nusantara (LSM-PN), berkedudukan pusat di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), meminta kepada pemerintah pusat memberikan perhatian terhadap sektor keamanan dan kesejahteraan masyarakat di 12 Provinsi Perbatasan NKRI yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Seruan ini berlaku juga kepada pihak Legislatif (DPR-RI) dengan penambahan alokasi anggaran untuk sektor keamanan, infrastruktur, serta bagi kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
Selain itu juga harus diperhatikan mengenai peningkatkan kesejahteraan bagi aparat TNI, Polri, Bakamla, petugas SKPD (guru, dokter, bidan, imigrasi, bea cukai, Pemda) yang bertugas di perbatasan.
LSM-PN menggaris bawahi perlunya perhatian di sektor keamanan, khususnya di perbatasan Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan, Malaysia, dan Filipina, dan perbatasan Provinsi Sulawesi Utara dengan Filipina.
Kami sering mendapati sejumlah tindak kejahatan yang terjadi di dua wilayah tersebut. Perbuatan melawan hukum itu adalah.
Pencurian Ikan
Nelayan Filipina menangkap ikan di perairan NKRI. Nelayan tradisional Indonesia yang tidak dilengkapi GPS tidak bisa bersaing dengan nelayah Filipina yang dilengkapi dengan teknologi canggih saat mencari ikan di perairan Indonesia. Akibatnya hasil tangkapan nelayan tradisional dijual ke kapal penampung ikan Filipina.
Penyeludupan Kayu Ilegal dan Narkoba
Kayu ilegal dan narkoba masuk melalui jalur laut dan dibawa menuju pelabuhan resmi maupun, jalur
illegal, dan lepas pantai yang terbuka. Pengawasan oleh aparat belum optimal karena kurangnya peralatan dan teknologi.
Penyeludupan Senjata Api
Senjata api diproduksi di kota Cebu, di Filipina di industri rumahan, lalu diseludupkan melalui jalur laut maupun darat ke wilayah Nunukan.
Terorisme
Mindanau, Filipina Selatan merupakan rumah dari milisi Hudaybiyah (Al Faturahman Al Gozi) yang
didirikan oleh Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka merupakan veteran perang Afghanistan. Di sana juga diselenggarakan latihan militer Al Jamaah Al Islamiyah dan kelompok bersenjata Moro. Sudah sembilan angkatan menjalani pelatihan disana, dan menghasilkan 200 orang yang memiliki keterampilan tempur.
Jelang Natal dan Tahun Baru 2015, kami mengharapkan pemerintah pusat dan legislatif (DPR-RI) bersama dengan masyarakat bekerjasama menjaga pertahanan NKRI.
