Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rock Humanisme God Bless
Adalah God Bless. Di tengah gelombang pasang surut perkembangan khususnya musik rock di tanah air, pencapaian usia 42 tahun
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: ALex Palit
Adalah God Bless. Di tengah gelombang pasang surut perkembangan khususnya musik rock di tanah air, pencapaian usia 42 tahun bukanlah waktu pendek yang harus dilalui bagi sebuah grup band untuk tetap eksis.
Bahkan keberadaan God Bless disebutkan sebagai satu-satunya grup band rock era 1970-an yang hingga kini masih eksis.
Pencapaian ini jelas merupakan sebuah prestasi dan catatan sejarah tersendiri bagi God Bless dalam kiprahnya di jagad musik rock Indonesia.
Adalah wajar bila kemudian atas pencapaian prestasinya ini, God Bless dinobatkan dan dianugerahi penghargaan sebagai grup band rock legendaris.
Adalah wajar pula bila kemudian atas pencapaian prestasinya ini, God Bless yang dalam kiprah bermusiknya banyak mengangkat tema lirik lagu humanisme menyandang predikat sebagai ikon rock Indonesia.
Bahkan boleh dibilang bahwa God Bless adalah satu-satunya grup band rock Indonesia yang punya komitmen dan konsisten dalam mengangkat tema humanisme yang menghias di setiap albumnya.
Komitmen dan konsistensi mengangkat topik humanisme, mulai dari isu kemanusiaan pada umum sampai ke ragam kritik sosialnya menjadi tema sentral lagu-lagu God Bless.
Bahkan kalau kita simak dan dicermati banyak di antara tema humanisme lirik lagu-lagu yang disuarakan God Bless masih faktual dan kontekstual merepresentasikan realitas sosial yang sedang kita hadapi saat ini.
Adalah wajar pula bila kemudian atas pencapaian prestasinya ini diapresiasi dibukukan. Sayang sekali kalau grup band rock legendaris sekaliber God Bless tidak dibukukan.
Naskah buku “Rock Humanisme God Bless” ini kini sudah berada di tangan salah satu penerbit Kompas Gramedia. Mohon doanya, semoga segala upaya untuk menerbitkan buku ini semuanya berjalan lancar.
Dan saya pun ingin mendedikasikan buku ini buat God Bless dan pecinta rock Indonesia, “...may god bless you!”
* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, pendiri Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi)