Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Reklamasi Laut Sebagai Solusi Keterbatasan Lahan

Oleh sebab itu dengan kondisi Jakarta yang cukup memprihatinkan tersebut, reklamasi adalah sesuatu yang lazim dilakukan.

zoom-in Reklamasi Laut Sebagai Solusi Keterbatasan Lahan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berbincang saat peluncuran aplikasi sistem informasi Rusunawa 2015 di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (8/12). Aplikasi tersebut bertujuan untuk menertibkan administrasi di rumah susun sewa (rusunawa) Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Oleh : Kristiyono Nugroho

TRIBUNNERS - Di antara beberapa kota yang ada di Indonesia, Jakarta adalah salah satu kota yang terbilang cukup menjanjikan selain Surabaya dan Bandung untuk mengais rejeki bagi masyarakat pedesaan.

Bahkan menurut sebuah portal real estate global yang bernama Lamudi, Jakarta termasuk lima kota yang ada di negara berkembang yang dianggap sebagai silicon valley atau jantung perusahaan selain Medellin (Kolombia), Amman (Yordania), Lahore (Pakistan), dan Lagos (Nigeria).

Predikat Jakarta sebagai jantung perusahaan tentu saja bukan isapan jempol semata. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya gedung-gedung pencakar langit yang tegap berdiri hampir diseluruh wilayah Jakarta, dari mulai gedung pemerintahan, perusahaan dan lain sebagainya.

Kondisi seperti inilah yang kemudian menyebabkan banyak orang dari seluruh penjuru Indonesia untuk mengadu nasib di ibu kota. Tak sedikit dari mereka ada yang berhasil tapi tak sedikit pula ada yang kemudian mengalami kegagalan dan tinggal di jalanan.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB), kenaikan Jumlah penduduk di DKI Jakarta periode 2010-2014 meningkat mencapai 1,43 persen.

Selain itu, berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI, saat ini jumlah penduduk kota Jakarta sudah mencapai 12,7 juta orang pada siang hari dan 9,9 juta orang pada malam hari.

Berita Rekomendasi

Masalah lainya yang dihadapi oleh pemerintah daerah Jakarta terhadap lonjakan jumlah penduduk tersebut adalah masalah pemukiman atau tempat tinggal.

Jika jumlah penduduk Jakarta mengalami pertambahan namun tidak diseimbangi dengan luas daratan yang ada, maka akan menjadi permasalahan sosial yang baru seperti kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

Di beberapa negara maju seperti China, Singapura dan Belanda kepadatan penduduk juga menjadi persoalan yang sangat mendesak.

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, pemerintah setempat mengubah kawasan pantai yang rusak menjadi sebuah lahan baru yang memiliki nilai yang cukup tinggi.

Oleh sebab itu dengan kondisi Jakarta yang cukup memprihatinkan tersebut, reklamasi adalah sesuatu yang lazim dilakukan.

Karena tidak mungkin jika pemerintah DKI Jakarta harus mengorbankan lahan-lahan yang produktif untuk dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman.

Apalagi, reklamasi teluk Jakarta yang nantinya akan selesai pada tahun 2018 dampaknya sudah dikaji secara mendalam oleh pemprov DKI bersama dengan pakar kelautan, perikanan dan tata ruang kota.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif yang selama ini dikhawatirkan oleh sebagian masyarakat.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas