Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Terapi Lumba-lumba untuk Anak Autis
Terapi ini dilakukan di sebuah kolah besar, dan pasien akan menerima paparan audio sonar yang dipancarkan oleh lumba-lumba.
Penulis: Nico Ariowibowo
TRIBUNNERS - Penyebab autis masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya oleh dunia kedokteran.
Namun harapan selalu ada. Saat ini, terdapat terapi autis yang bekerja secara berbeda dari terapi autis lainnya, yaitu terapi lumba lumba.
Terapi ini dilakukan di sebuah kolah besar, dan pasien akan menerima paparan audio sonar yang dipancarkan oleh lumba-lumba.
Tujuan dari terapi ini adalah meningkatkan aktivitas sensori anak.
Anak-anak akan diminta untuk berenang, menyentuh, memberi makan atau mengelus-elus hewan tersebut. Selanjutnya terapis akan bekerja dan membantu anak untuk berbicara, bertingkah dan melatih kemampuan motoriknya. Terapis akan mendisain program sesuai dengan kebutuhan anak.
Terapi lumba-lumba ini tidak bisa menyembuhkan sepenuhnya. Tetapi bisa meredakan beberapa gejala autisme dengan cara menguatkan proses penyembuhan mereka.
Para peneliti yang mengambil sampel darah sebelum dan sesudah anak melakukan terapi menemukan adanya perubahan hormon endorphin dan enzim-enzim serta T-cells. Akan tetapi, proses perubahan ini, menurut peneliti, belum diketahui penyebab pastinya.
Dengan adanya terapi tersebut , para pakar telah menemukan sebuah hipotesa yang menyatakan bahwa menyatu dan bermain dengan lumba lumba akan membangkitkan respon emosional yang mendalam dan memicu pelepasan perasaan dan emosi yang mendalam.
Peneliti meyakini terapi lumba lumba membuat anak anak lebih responsif karena mereka bermain di lingkungan yang menyenangkan.