Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Upaya Pemerintah Persiapkan Pekerja Jelang MEA
Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kesiapan dan kompetensi pekerja lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Ditulis oleh : Pusat Humas Kemnaker
TRIBUNNERS - Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kesiapan dan kompetensi pekerja lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Upaya itu antara lain menetapkan 85 Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), serta akreditasi 725 Balai Latihan Kerja dan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS).
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah juga telah melakukan pelatihan wirausaha dan keterampilan kerja bagi 717.454 calon tenaga kerja dan melakukan sertifikasi terhadap 167 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai kesiapan menghadapi MEA.
"Ini semua bagian penting kita menyiapkan angkatan kerja agar mampu memimpin persaingan di MEA. Kita harus tingkatkan daya saing pekerja Indonesia agar bisa memenangkan persaingan di tingkat ASEAN dan Internasional," kata Hanif Dhakiri di Kantor Kemnaker, Jakarta pada Senin (4/1/2015).
Hanif mengatakan dalam pelaksanaan pasar tunggal Asean kesiapan tenaga kerja memang menjadi perhatian penting.
Kerjasama antara dunia usaha, pekerja, serta pemerintah harus terus dikompakkan untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.
"Soal MEA sekarang ini bukan siap tidak siap, tapi harus siap. Tidak mungkin menunda persiapan karena ini telah dilaksanakan. Tapi saya yakin pekerja Indonesia telah siap menghadapi semua tantangan dalam era MEA ini," kata Hanif.
Dikatakan Hanif, Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia dan dengan sumber daya alam yang berlimpah, Indonesia mempunyai peluang dan potensi yang sangat besar untuk dapat menjadi bangsa yang maju dan besar apabila dapat mengolah sumber daya tersebut dengan efektif dan efisien.
“Dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa, Indonesia dapat menjadi mesin raksasa yang produktif serta mampu bersaing secara optimal dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam MEA sudah diberlakukan, kata Hanif.
Hanif menambahlan pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, bersama dengan seluruh stakehoder (Kementerian/Lembaga, Kadin, Apindo dan Asosiasi Profesi) telah melakukan sinergi untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi dan daya saing pekerja Indonesia.
“Kita telah melakukan percepatan Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) di semua sektor dan Percepatan Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),” kata Hanif.
Selain itu, tambah Hanif, Kemnaker juga melakukan percepatan penerapan pelatihan dan pendidikan berbasis kompetensi, serta percepatan penerapan sertifikasi kompetensi kerja bagi pekerja Indonesia yang diakui secara nasional dan internasional.
Di samping itu, Menaker Hanif menambahkan, untuk menunjang dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan kerja juga telah dibangun 6 BLK baru di Banyuwangi, Sidoarjo, Bantaeng, Pangkajene, Belitung dan Lombok Timur, sebagai salah satu implementasi program revitalisasi BLK.
Selain itu, juga dilakukan peremajaan peralatan pelatihan di BLK-BLK senilai Rp 143 miliar.