Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Sektor Pariwisata Paling Siap Hadapi MEA
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menilai dari segi kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor pariwisata paling siap menghadapi Masyarakat Ekon
Ditulis oleh : Pusat Humas Kemnaker
TRIBUNNERS - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menilai dari segi kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor pariwisata paling siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Dengan berbekal kompetensi kerja dan sertifikasi, mereka siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya
“Mereka (pekerja sektor pariwisata-red) paling siap menghadapi MEA. Standar kompetensinya sudah sama dengan negara-negara lain. Sebagai contoh standar cleaning service di hotel A pasti sama dengan hotel B di negara lain, “ ujar Menaker Hanif di kantor Kemnaker Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Sektor pariwisata merupakan salah satu dari 8 bidang profesi yang telah disepakati untuk MRA dalam penerapan MEA yang dimulai 31 Desember 2015.
Bidang sektor lainnya adalah antara lain Engineering services, Nursing services, Architectural services, Surveying Qualifications, Medical practicioners, Dental practicioners, Accountancy Services.
Menaker Hanif mengatakan selama ini, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pariwisata beserta seluruh stakeholder terkait terus bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi kerja para tenaga kerja yang bergerak dibidang pariwisata,termasuk menyiapkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
"Kita bisa lihat banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata telah banyak tersebar di negara-negara ASEAN. Kompetensi mereka tidak kalah, apalagi ditunjang dengan sekolah-sekolah pariwisata yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja," kata Hanif.
Menyangkut strategi menghadapi persaingan dengan negara lain, Menaker mengatakan strategi untuk memenangkan persaingan di tingkat ASEAN adalah penyiapan SDM yang kompeten dan profesional sebagai modal utama.
“Di sinilah peranan lembaga pendidikan dan pelatihan menjadi sangat vital untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia, “ kata Hanif
Kurangi Pengangguran
Menaker menyatakan adanya MEA bisa menjadi solusi mengurangi pengangguran.
Selain sebagai lalu lintas tenaga kerja, MEA juga juga menjadi lalu lintas barang, jasa dan kapital menjadi lebih terbuka.
Artinya, arus investasi akan lebih mudah dan pemerintah telah membuat sejumlah terobosan untuk memberikan kemudahan pada investasi melalui paket-paket kebijakan ekonomi.
“Dengan semakin banyaknya investasi masuk, perluasan kesempatan kerja akan semakin besar. Tapi, ini harus diiringi dengan percepatan peningkatan kompetensi karena itu salah satu masalah pengangguran di Indonesia,“ kata Hanif.
Lebih jauh Menaker juga berharap masyarakat Indonesia harus melihat MEA sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing di berbagai bidang dan benar-benar bisa memenangkan kompetisi di ajang MEA.
“Semoga dengan ikut serta dalam MEA, kita bisa menjadi salah satu tokoh utama di dalam percaturan pasar global mewakili ASEAN, “ ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.