Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Orangutan Ini Ditemukan Diikat Selama 19 Jam
Centre for Orangutan Protection (COP) diminta memeriksa keadaan seekor orangutan jantan dewasa yang ditemukan dalam kondisi terikat kaki dan tanganny
Ditulis oleh : Wahyuni Mangoensoekardjo
TRIBUNNERS - Centre for Orangutan Protection (COP) diminta memeriksa keadaan seekor orangutan jantan dewasa yang ditemukan dalam kondisi terikat kaki dan tangannya selama 19 jam.
Orangutan tersebut ditemukan BKSDA Kalimantan Timur dalam keadaan tidak mau makan dan minum, terlihat stres dan lemas pada 27 Januari 2016 di desa Bui, Muara Samu, Kalimantan Timur.
Sore itu, BKSDA Kaltim meminta bantuan COP untuk mengevakuasi orangutan tersebut.
Kepala Seksi III BKSDA Kalimantan Timur, Suriawati Halim, menyampaikan, “Orangutan sudah berhasil dipindahkan dari lokasi tertangkap. Pemindahan ini dilakukan karena kawatir keamanan dan terlalu ramainya orang yang ingin melihat. Saat ini orangutan berada di Pos Penajam.”
Menurut Direktur Pelaksana COP, hampir 100 persen orangutan yang ditangkap manusia mengalami luka serius di kepala dan tangannya.
"Berdasarkan pengalaman COP sejak tahun 2007, hampir 100% orangutan yang ditangkap manusia mengalami luka serius di kepala dan tangan," ujarnya.
"Hampir seluruhnya karena dianggap hama perkebunan kelapa sawit di Kalimantan. Jika ada laporan konflik antara manusia dan orangutan, tim penyelamat kami harus bergerak cepat untuk menyelamatkannya. Beradu cepat dengan para pekerja perkebunan dan pemburu," tambahnya.
COP melihat orangutan tersebut untuk pertamakalinya pada 28 Januari 2016. Orangutan jantan dewasa ini mengalami memar di bagian tubuh dan bengkak di bagian kaki maupun tangan karena ikatan tali.
Selain itu didapati gigi taring bawah hilang dan gigi taring bagian atas patah.
Tidak terlihat peradangan baru di area muka, mata maupun bibir, diduga luka lama. Namun pemeriksaan terpaksa diberhentikan karena penerangan yang sangat kurang, dan akan dilanjutkan hari berikutnya.