TRIBUNNERS - Mahasiswa Universitas Hasanuddin, terpilih sebagai delegasi perwakilan Indonesia dalam ajang tahunan South East ASEAN Leader Summit (SEALS) 2016, setelah melewati tahapan seleksi administrasi yang ketat.

Mahasiswa tersebut bernama Rizaldy A dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Kegiatan yang dihadiri oleh pemuda se-ASEAN ini, digelar pada tanggal 8-11 februari 2016 di Fave Hotel, Surabaya, Indonesia.

Kegiatan kepemudaan ini mengangkat tema “ Rebuilding Youth Diplomacy and Strengthening ASEAN Connectivity.”

South East ASEAN Leader Summit  merupakan sebuah pertemuan yang menjadi platform bagi pemuda-pemudi di kawasan ASEAN untuk saling bertukar ide atau rencana untuk aksi kolektif.

Serta untuk membangun pemahaman yang sama tentang ASEAN Community dan ketiga pillarnya yakni, ekonomi, sosial budaya dan politik keamanan.  

Lahirnya kegiatan ini, adalah hasil dari inisiatif Nusantara Young Leaders (NYL) sebuah organisasi non-profit yang beranggotakan pemuda dari lintas negara di kawasan ASEAN, bekerjasama dengan beberapa NGO (Non-Governmental Organization), seperti MIMA (Maritime International Institute of Malaysia), dan AFYN (ASEAN Youth Friendship Networks).

Nusantara Young Leaders (NYL) berupaya menjadi fasilitator dalam peningkatan kualitas diri dan jiwa kepemimpinan pemuda dalam lingkup  ASEAN. 

NYL percaya bahwa para pemuda, calon pemimpin Asia Tenggara,  memiliki kekuatan untuk berkontribusi dalam berbagai strategi dan isu-isu regional.

“Melalui forum SEALS, perwakilan masing-masing negara dan kampus dapat menyampaikan ide dan inovasi terkait permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat ASEAN dalam berbagai sektor, serta bertukar pengetahuan dan pengalaman.”

Rizaldy A, delegasi dari Universitas Hasanuddin, menyambut baik kegiatan ini sebagai kesempatan yang berharga.

Karena kegigihannya dan kerjakerasnya Ia terpilih sebagai pembicara utama dalam sektor ASEAN Political Security Community dan diberikan apresiasi oleh pihak penyelenggara untuk mempresentasikan essainya yang berjudul, “Obstacle Of ASEAN in Actuating Security Community.”  

Setelah melalui proses diskusi dan perdebatan yang panjang akhirnya ide-ide mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional ini, disepakati oleh pengamat politik luar negeri dan founder Nusantara Young Leaders (NYL) dan menjadi konten SEALS Declaration.

Deklarasi ini akan ditindak lanjuti oleh masing-masing kemenlu negara ASEAN dan diimplementasikan dalam bentuk kerja nyata untuk masa depan ASEAN yang lebih baik.