Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Lebih Dari 2 Juta KK di Desa Belum Teraliri Listrik

Di era modern yang serba digital, masih banyak jumlah Kepala Keluarga (KK) di desa yang belum menikmati aliran listrik.

zoom-in Lebih Dari 2 Juta KK di Desa Belum Teraliri Listrik
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Awal bulan November 2014 ini, PT PLN Rayon Tanjung Redeb berencana melakukan pemadaman bergilir, pelanggan yang menggunakan penerangan alternatif diminta waspada terhadap potensi musibah kebakaran. 

Ditulis oleh : Info Menteri Desa

TRIBUNNERS - Di era modern yang serba digital, masih banyak jumlah Kepala Keluarga (KK) di desa yang belum menikmati aliran listrik.

Sebanyak 2,7 Juta KK di desa yang menantikan akses ini, yakni setara dengan 5 persen dari tolal 51,6 Juta KK di Indonesia.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar mengungkapkan, kondisi tersebut dapat terbaca dari rasio keluarga di desa-desa daerah tertinggal yang masih jauh dari persentase nasional.

"Rasio keluarga di desa-desa di daerah tertinggal yang belum bisa memanfaatkan listrik sebanyak 18,11 persen, danmasih jauh dari persentase nasional yakni 3,91 persen,” ujarnya.

Di daerah perbatasan sendiri lanjutnya, sebanyak 111.490 Kepala Keluarga yang belum mendapatkan akses listrik.

Hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih, mengingat salah satu misi utama pemerintah adalah mengentaskan daerah perbatasan.

Berita Rekomendasi

"14 persen atau sebanyak 111.490 Kepala Keluargadari total 817.806 KK di 19 Kecamatan Kawasan Perbatasan belum mempunyai akses listrik. Ini harus segera kita aliri listrik, agar kesejahteraan masyarakat perbatasan ini segera terpenuhi,” ujarnya.

Menghadapi hal tersebut, Menteri Marwan bekerjasama dengan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa. Mengingat lokus kegiatan Kemendesa PDTT sama dengan lokus program Indonesia terang, yakni di Kawasan Timur Indonesia yang notabene adalah daerah pinggiran.

"Berdasarkan hasil refocusing kegiatan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi tahun 2016, akan dibangun PLTS sebanyak 24.868 unit yang tersebar di desa, daerah tertinggal, kawasan perbatasan dan kawasan transmigrasi,” katanya.

Menurut Menteri Marwan, pengadaan infrastruktur berupa aliran listrik tersebut adalah hal penting, karena sangat berpengaruh pada pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Listrik menurutnya, telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas baik di bidang kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

"Sekarang ini era-nya sudah era listrik. Kalau desa-desa ini tidak teraliri listrik, bagaimana desa-desa ini bisa berkembang dan maju,” tuturnya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas