Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Inilah 7 Kemampuan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat
Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) muncul menjadi salah satu kekuatan utama TNI.
Ditulis oleh : Puspen TNI
TRIBUNNERS - Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) muncul menjadi salah satu kekuatan utama TNI.
PPRC memiliki tujuh kemampuan, yaitu pembebasan tawanan yang ada di laut, gedung, hutan, bus, kereta api, pesawat dan kapal laut.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman Kolonel Inf Andi Gunawan, PPRC ini adalah pasukan gabungan pemukul yang dimiliki TNI untuk menghadapi kondisi darurat atau trouble spot yang bersifat strategis di seluruh wilayah NKRI.
Ia melanjutkan rencana kontijensi Pangdam VI/Mulawarman saat ini adalah melaksanakan Latihan PPRC yang kemungkinan besar permasalahan akan timbul di wilayah Kodam VI/Mulawarman.
Jadi, sebelum permasalahan itu muncul maka dilaksanakan latihan untuk mengatasi gangguan, ancaman dan infiltrasi dari pihak lawan baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri, apabila terjadi sesuatu mereka sudah siap.
Latihan yang berlangsung di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, ini terdiri dari lima satuan yaitu Satgas Gultor dari Kopassus, Satgas Ton Taipur dari Kostrad, Kopaskha dari TNI AL, Denjaka dari Marinir dan Den Bravo dari Paskhas.
Latihan ini menggunakan lima kapal KRI yang terdiri dari KRI Surabaya, KRI Ajak, KRI Ahmad Yani, KRI Mandau, KRI Badau dan menggunakan Heli Bell dari Angkatan Laut, Helly Super Puma dari TNI AU.
“Dipilihnya Lokasi Latihan PPRC di Kota Tarakan merupakan wewenang Pangkostrad selaku Panglima Komando Operasi (Pangkoops) PPRC TNI atas persetujuan Panglima TNI dengan mempertimbangkan berbagai aspek kepentingan operasi TNI,” kata Kapendam VI/Mulawarman.
“Latihan PPRC TNI merupakan latihan yang dilaksanakan berdasarkan kontijensi yang memiliki tujuan multi fungsi terhadap sasaran strategis terpilih, diantaranya penguasaan kembali Obyek Vital Nasional seperti kilang minyak dan kawasan industri strategis, pembebasan sandera, penanganan terorisme dan sebagainya,” lanjutnya.
Setelah latihan gabungan dari darat, laut, udara dan Polri, maka satuan yang terlibat dalam PPRC tersebut melaksanakan latihan secara parsial sesuai dengan fungsi dan medan masing-masing.
Satgas Gultor dari Kopassus melaksanakan pemanasan latihan menembak di Lapangan Tembak Imam Toib Batalyon Infanteri 613/Rja, Denjaka melaksanakan latihan menembak di perairan Tg Pasir dengan sasaran drum plastik yang terapung yang sudah disiapkan, Den Bravo dari Paskhas melaksanakan latihan di sekitar pangkalan Lanud Tarakan.
“Dengan adanya latihan tersebut, sangat membantu prajurit untuk mengasah dan mempertajam kemampuan secara profesional yang siap digerakkan kapan dan dimana saja di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kapendam VI/Mulawarman.