Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tahajud dan Sedekah Bawa Mantan Tukang Jahit ini ke Mekah
Bisa menunaikan ibadah umroh ke tanah suci tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Syahrul Ramadhan (23 tahun).vApalagi di tahun 2016 ini ia bisa mel
Ditulis oleh : Ridhuan Habibie
TRIBUNNERS - Bisa menunaikan ibadah umroh ke tanah suci tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Syahrul Ramadhan (23 tahun). Apalagi di tahun 2016 ini ia bisa melaksanakan ibadah dambaan tiap muslim itu dengan gratis.
Pemuda asal Bogor ini merupakan alumni RGI (Rumah Gemilang Indonesia) Angkatan 8 yang lulus pertengahan tahun 2013 lalu.
Syahrul berasal dari keluarga biasa yang hanya mempu mengenyam pendidikan hingga SMA.
Sebelum menjadi santri RGI Syahrul berprofesi sebagai tukang jahit di sekitar rumahnya di Desa Cinangneng, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Meski ia mengaku bukan penjahit yang mahir namun profesi itu ia jalankan demi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari hingga ia menemukan pekerjaan yang lebih baik.
Akhirnya di ujung tahun 2012 saat pendaftaran RGI Angkatan 8 dibuka ia memutuskan untuk ikut mendaftar.
Setelah melewati masa seleksi ia pun lolos menjadi Santri RGI jurusan Fotografi dan Videografi.
Syahrul mengaku selama belajar ia mendapat ilmu tentang foto video dan dunia jurnalistik yang sebelumnya tidak pernah ia temui.
“Saya belajar cara motret, shooting video, editing dan bikin video berita. Alhamdulillah disini instrukturnya baik-baik," ujar Syahrul.
Selain digodok dibidang keterampilan, di RGI juga diberikan pengetahuan agama dengan tujuan agar setelah lulus nanti para alumni tak hanya ahli di jurusannya tetapi juga berakhlakul karimah.
Setiap harinya para santri dibiasakan untuk melakukan sholat malam, shubuh berjamaah, sholat dhuha, membaca surat Al Waqiah bersama-sama sebelum belajar dan motivasi untuk selalu beramal kebaikan.
Nampaknya pelajaran yang diterima Syahrul selama di RGI terus dibawa sebagai pegangan hidupnya.
Setelah lulus dari RGI Syahrul diterima bekerja di sebuah Rumah Produksi sebagai cameramen yang bekerja sama dengan sebuah stasiun televisi swasta nasional di daerah Jakarta Selatan.
Selama bekerja, kebiasaan sholat tahajud dan sedekah seperti yang ia lakukan di RGI terus ia jaga dan berusaha istiqomah.
Akhirnya ia pun menjadi salah satu pegawai yang cukup diperhitungkan dan bersaing dengan pegawai yang justru sudah bekerja lebih lama di tempat ia bekerja.
Berita yang tak disangka-sangka pun akhirnya datang. Syahrul dipercaya untuk masuk ke dalam tim produksi untuk sebuah acara reality show yang akan tayang pada bulan Ramadhan 1437 H ini.
Lokasi syutingpun akan mengambil gambar di beberapa negara Timur Tengah, salah satunya kota Mekah, Arab Saudi.
Hal ini membuat Syahrul sangat bahagia. Karena rumah produksi tempat ia bekerja juga memfasilitasi karyawannya untuk beribadah umroh disela-sela waktu syuting.
“Saya tdaik menyangka sebelumnya. Yang jelas semua sudah diatur sama Allah SWT dan Saya sangat bahagia," tutur Syahrul.
Iapun berangkat bersama timnya di awal bulan April 2016 ini.
Rumah Gemilang Indonesia tempat Syahrul dibina, adalah pusat pemberdayaan pemuda produktif yang berlokasi di Sawangan, Depok yang telah menebar nilai-nilai kemandirian kepada ribuan generasi muda produktif putus sekolah dari 60 kota se-Indonesia.
Di kampus RGI peserta diklat dibekali dengan keterampilan dan keahlian oleh para instruktur yang professional di bidangnya.
Terdapat 6 kelas keterampilan yang dibuka, yaitu, Desain Grafis, Teknik Komputer dan Jaringan, Fotografi dan Videografi, Menjahit dan Tata Busana, Aplikasi Perkantoran dan Teknik Otomotif.
Selama 6 bulan pula mereka digembleng menjadi pemuda berkeahlian, memiliki wawasan pengetahuan dan keagamaan yang luas, berakhlaq baik dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta memiliki semangat mandiri dan kemampuan leadership yang baik.
Program yang didesain dan dijalankan oleh LAZ Al Azhar sejak tahun 2009 ini telah menjadi trendsetter atau model solusi pengurangan angka pengangguran khususnya pemuda usia produktif yatim dari keluarga kurang mampu.